Seorang penulis KTI harus memahami berbagai metode penelitian yang ada, baik itu kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Dr. Novita Rahmawati, seorang ahli metodologi penelitian, "Metodologi yang tepat adalah kunci dalam memastikan bahwa penelitian ilmiah menghasilkan kesimpulan yang valid dan relevan." Oleh karena itu, seorang penulis harus menguasai teknik pengumpulan data, pengolahan, dan analisis yang sesuai dengan topik penelitiannya.
b. Membangun Kebiasaan Menulis
Penulis KTI profesional harus memiliki kebiasaan menulis yang konsisten. Menulis bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga tentang latihan terus-menerus. Setiap hari, luangkan waktu untuk menulis, meskipun hanya beberapa paragraf, agar kemampuan menulis dan berpikir ilmiah semakin terasah.
c. Melakukan Riset yang Mendalam
Sebelum memulai menulis, pastikan untuk melakukan riset yang mendalam. Ini mencakup membaca literatur terkait, memahami penelitian sebelumnya, dan mengidentifikasi celah yang dapat diisi oleh penelitian baru. Semakin banyak literatur yang dipelajari, semakin luas pengetahuan yang bisa diterapkan dalam karya tulis.
d. Mengembangkan Gaya Bahasa yang Tepat
KTI memiliki bahasa yang berbeda dengan tulisan populer. Bahasa yang digunakan dalam KTI harus formal, objektif, dan logis. Hindari penggunaan opini subjektif atau bahasa yang emosional. Penulis KTI harus mengutamakan kejelasan dan ketepatan dalam menyampaikan gagasannya.
e. Mengikuti Bimbingan Ahli
Tidak ada salahnya meminta bimbingan dari para ahli dalam bidang yang sedang diteliti. Konsultasi dengan dosen, pembimbing, atau mentor yang lebih berpengalaman dapat memberikan wawasan yang lebih dalam serta membantu menghindari kesalahan dalam metodologi atau analisis.
f. Mengelola Waktu dengan Baik
Penulisan KTI sering kali memakan waktu yang panjang. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat penting. Buatlah jadwal yang realistis untuk setiap tahap penulisan, mulai dari riset awal hingga penyelesaian naskah akhir.