Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Tragis Tersingkirnya Sang Juara Bertahan DFB Pokal di Tangan Wolfsburg

1 November 2023   14:00 Diperbarui: 1 November 2023   14:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar mengejutkan datang dari tanah Jerman tepatnya pada lanjutan kompetisi DFB Pokal atau akrab kita menyebutnya piala Jerman. Laga yang dihelat di kandang Wolfsburg yakni VW Arena menjadi saksi bagaimana tim juara bertahan yakni RB Leipzig harus tersingkir lebih pagi dari kompetisi tersebut akibat kekalahan tipis 0-1 melawan Wolfsburg. Akibatny anak asuh Marko Rose harus merelakan satu kesempatan meraih trofi musim ini menghilang begitu saja. Jika kita menganalisis secara sekilas tentang peta kekuatan antara kedua tim yang hari ini tadi bertanding maka sudah jelas keunggulan ada pada RB Leipzig. 

Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, melansir dari laman transfermarkt, nilai skuad Leipzig mencapai angka 2 trilliun rupiah melihat materi pemain dari posisi penjaga gawang saja yang sudah diisi oleh penjaga gawang Timnas Hungaria yakni Piter Gulacsi ditambah sokongan lini belakang yang berisikan pemain-pemain langganan timnas Jerman saat ini macam Davide Raum dan Lukas Klostermann agak aneh rasanya kalo melihat tim ini harus tersingkir lebih awal dari kompetisi Piala Jerman. 

Tak cukup di lini belakang, di lini tengah klub yang sempat mencapai semifinal pertama Liga Champions pada 2020 lalu ini juga memiliki kekuatan yang bisa dikatakan grade A macam Haidara, Xavi Ximons, Emile Forsberg, Fabio Carvalho, hingga Benjamin Sesko. 

Belum lagi lini depan yang dihuni pemain langganan timnas dan pemain-pemain kompetisi eropa seperti Yussuf Poulsen, Luois Openda, hingga Dani Olmo yang dari musim ke musim permainannya kian meningkat seiring dengan matangnya kualitas permainan mereka.

Di sisi lain, skuad dari Wolfsburg menurut catatan catatan Transfermarkt  hanya menyentuh angka tak lebih dari 450 miliar rupiah. Hanya nama Maximiliano Arnold yang cukup terkenal itupun adalah pemain dari sisa-sisa kejayaan Wolfsburg era de Bruyne dan Draxler pada 2016 lalu. Melihat dari statistik permainan beberapa jam yang lalu pasca laga. 

Wolfsburg secara kualitas mampu mengimbangi permainan Leipzig sejak menit awal laga. Melepaskan 12 tembakan dan 5 di antaranya tepat sasaran menjadi catatan yang mampu mengungguli raihan Leipzig yang hanya meraih 11 tembakan sepanjang 90 menit dengan hanya 1 yang tepat mengarah ke gawang Pevan. 

Di sisi lain, walau unggul soal tembakan, Wolfsburg masih kalah dari segi penguasaan bola atas Leipzig yakni hanya 34% berbanding 66%. Perbandingan akurasi umpan dari kedua tim tersebut juga jauh berbeda. Yakni 82% milik Leipzig melawan 67% miliki Wolfsburg.

Munculnya Vaclav Cerny sebagai pencetak gol tunggal pada menit ke 14' babak pertama menjadikan unsur pembeda pada pertandingan tersebut. Memanfaatkan situasi serangan balik cepat dan kombinasi umpan silang, Tiago Tomas yang tak terlalu mendapatkan pengawalan ketat di lini tengah berhasil melepaskan umpan trumpas yang berhasil dikonversikan Cerny menjadi gol. Booom! 1 gol keunggulan Wolfsburg bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Leibzig terus meningkatkan intensitas serangan melalui kecepatan para pemainnya macam Xavi Ximons, Davide Raum, hingga Louis Openda. Akan tetapi usaha mereka selalu menemui kegagalan. 

Di sisi lain, Wolfsburg tak tinggal diam. Mereka tetap melancarkan serangan balik mematikan yang mampu merepotkan lini bertahan anak asuh Marko Rose yang dikomandoi Lukas Sklotermann. Alhasil skor keunggulan Wolfsburg mampu bertahan hingga babak kedua berakhir sekaligus membenamkan harapan Leipzig untuk meraih peluang gelar musim ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun