Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lingkungan Kerja "Toxic", Bagaimana Mengenalinya?

5 Maret 2023   09:00 Diperbarui: 5 Maret 2023   08:58 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://benefitsapp.id/halo/benefits-tips/lingkungan-kerja)

3. Clique Culture

Dalam jenis lingkungan pekerjaan berikut ini, terdapat grup atau kelompok pekerjaan tertentu yang dianggap paling dominan dan berpengaruh. Jika salah seorang anggota tak sepaham atau berbeda dari karakteristik, visi maupun misi tentu ia dapat dikeluarkan kapan saja. Lantas apa saja perilakunya?

  • Bullying antar pekerja

Masalah ini kerap muncul sebagai akibat dari kekurangan yang tak pernah diterima oleh rekan kerja antara satu sama lain. Akibatnya, bullying fisik maupun status akan menjadi masalah serius yang menghambat karir seseorang.

  • Gibah, Fitnah, hingga Gosip tumbuh subur sana-sini

Menceritakan keburukan antar rekan kerja seakan menjadi masalah sepele yang tak bisa dianggap remeh dalam lingkungan kerja. Diskirminasi, fitnah, bullying verbal, hingga menceritakan aib seseorang di depan umum seakan menjadi hal wajib untuk dilakukan. Imbasnya, seseorang dapat rusak nama baiknya dan karakteristiknya bahkan lebih dari itu akan berdampak buruk pada psikologi serta kinerjanya.

  • Solidaritas dan kepedulian semakin menurun

Akibat dari lingkungan pekerjaan yang sudah berkubu-buku, maka akan berdampak pada menurunnya kualitas solidaritas dan kepedulian antar sesama. Mereka hanya akan peduli pada kubunya saja jika ada kesulitan begitu seterusnya. 

Itulah beberapa hal menatik terkait dengan lingkungan kerja toxic. Mari kita terus menjaga sikap kerja dan profesional dengan berkompetisi secara sehat dan suportif tanpa harus menjatuhkan orang lain.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun