Mohon tunggu...
ardiana p
ardiana p Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

New Normal Kearifan Lokal Desa Kedungjeruk setelah Covid-19

27 Juli 2022   15:17 Diperbarui: 27 Juli 2022   15:36 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojogedang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Nama kecamatan ini berasal dari kata mojo yang berarti cita-cita, 

dan pepadang yang berarti petunjuk, karena di tempat inilah Raden Mas Said (Mangkunagara I) mendapatkan petunjuk akan cita-citanya menjadi penguasa setelah mendengar kicauan burung derkuku di wilayah ini. 

dan mojogedang ini terdapat 13 kelurahan, yang masing-masing kelurahan memiliki kearifan lokal dan keunikan terseniri. 

Sedangkan desa yang kami tempati untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata alias KKN yaitu di Desa Kedungjeruk berasal dari kata Kedung yang berarti kali atau sungai yang luas atau dalam, sedangkan Jeruk berarti pohon jeruk jadi jika digabungkan berarti ada sebuah pohon jeruk yang berada ditengah-tengah sungai yang besar.

Desa kedung jeruk terletak di perbatasan antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Penduduk Desa Kedungjeruk mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian utama adalah padi, jagung dan terkadang juga ada buah seperti melon. 

Namun juga terdapat juga tanaman tebu di beberapa tempat.

Selain itu, juga banyak UMKM seperti mebel, budidaya jamur, hingga pembuatan keripik tempe.

Salah satu, keunikan di Desa Kedungjeruk ini adalah rasa toleransi yang sangat tinggi, dan kerukunan masyarakat yang bagus, di Desa Kedungjeruk mayoritas menganut agama Islam, seperti NU, Muhammadiyah, LDII, hingga MTA. 

Selain itu, keunikan yang lainnya adalah setiap setahun sekali ada pengajian serta pertemuan antara organisasi agama tersebut di salah satu masjid di Desa Kedungjeruk ini. Meskipun memiliki organisasi agama yang berbeda tetapi mereka tetap saling menghargai dan saling menghormati antara sesama. 

Toleransi juga terlihat pada masyarakat Desa Kedungjeruk pada saat perayaan hari raya idul Adha, seperti waktu penyembelihan hewan kurban serentak bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun