Mohon tunggu...
ardi sulistiawan
ardi sulistiawan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Akan Terjadi Resesi di Triwulan ke-3?

2 Juli 2021   00:03 Diperbarui: 2 Juli 2021   00:06 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kepala badan pemeriksa keuangan Agung Firman Sampurna menyampaikan kekhawatiran BPK kepada presiden atas kemampuan pemerintah membayar jumlah hutang yang membengkak. kekhawatiran BPK tersebut berdasarkan penambahan jumlah utang pemerintah yang mencapai lebih dari Rp.6000 triliun disebut melebihi laju pertumbuhan PDB dan melihat tren penerimaan negara. 

Dalam laporan keuangan pemerintah pusat atau LKPP itu. Agung Firman Sampurna selaku Kepala badan pemeriksa keuangan juga menyampaikan laporan dan beberapa rekomendasi. Yang kemudian di tanggapi oleh prsiden jokowi sebagai berikut.

" kami dari pemerintah akan sangat memperhatikan rekomendasi-rekomendasi BPK dalam mengelola pembiayaan APBN, defisit anggaran dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman. dilaksanakan secara responsif mendukung kebijakan counter siklikel" ucap presiden republik indonesia itu, minggu (27/06)

Sejak indonesia diserang covid-19 pada awal tahun 2020 produktivitas menurun karena adanya pemberlakuan kebijakan PSBB. Sehingga penerimaan negara lebih kecil dari pada pengeluaran negara dan berakibat pada defisit keuangan negara. apabila keadaan tersebut terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan terjadinya resesi. 

Covid-19 di Indonesia kembali mengganas sejak pekan lalu. Bahkan penambahan kasus positif pada Senin (21/6/2021) yang mencapai 14.536 kasus merupakan angka tertinggi sejak terjadi pandemi. Dengan tambahan ini maka kasus Corona di Indonesia sejak Maret 2020 telah mencapai total 2.004.445 kasus.

Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi perekonomian dalam negeri secara keseluruhan. Pertumbuhan yang diramal bakal tumbuh hingga 8% di kuartal II nampaknya sulit tercapai.

"Bulan lalu proyeksi pada kuartal II adalah 7,1-8,3% dan seiring covid maka proyeksi lebih ke rentang batas bawah atau lebih rendah," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita secara daring.

Jadi apakah pada triwulan ke-3 akan terjadi resesi atau tidak? hanya waktu yang bis menjawab. karena kita tidak bisa ikut campur dalam keuangan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun