Mohon tunggu...
Ardhika RaffaRabbani
Ardhika RaffaRabbani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa SMPN 7 DEPOK

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Nabi Luth AS

19 November 2023   18:43 Diperbarui: 19 November 2023   18:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nabi Luth AS adalah keponakan Nabi Ibrahim AS. Ketika Nabi Ibrahim AS berhijrah dari kota Harran menuju Palestina bersama istri dan para pengikutnya. Luth bin Harun ikut bersama mereka. Ibrahim bersama Luth kemudian menuju Mesir di saat musibah kelaparan melanda Palestina. Setelah musibah itu mereda, mereka kembali dari Mesir dengan membawa ternak yang diberikan raja Mesir kepada mereka. Berhubung padang rumput yang ada tidak mencukupi bagi ternak yang banyak itu, maka sering timbul pertikaian antara gembala-gembala Ibrahim dan gembala-gembala Luth.

Untuk mengatasi pertikaian ini, Ibrahim kemudian menawarkan kepada Luth memilih tempat lain untuk menggembalakan ternaknya. Luth memilih Yordania, dimana disana terdapat dua kota, yaitu Sadum dan Gomorrah, dan Luth menetap di kota Sadum.

Moral penduduk kota Sadum sudah sangat rusak. Mereka sering melakukan berbagai Kejahatan, seperti merampok, dan yang paling parah dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun di antara anak-anak Adam, mereka menyukai sesama jenis. Nabi Luth AS berdakwah untuk menentang kezaliman ieu. Namun ia tidak berhasil, bahkan istrinya pun juga termasuk orang yang melakukan penyimpangan di dalam kaumnya isu. Kebiadaban Kaum Luth AS digambarkan dalam Alqur'an surat Al-Ankabut 28-29.

Nabi Luth AS Kemudian berdoa kepada Allah SWT agar kaumnya diberi azab. Menurut Nabi Luth AS Itulah satu-satunya cara untuk membasmi umatnya agar perbuatan mereka itu tidak menyebar ke umat-umat di wilayah lain, juga pelajaran bagi umat di sekelilingnya.

Doa Luth akhirnya terkabul. Beberapa malaikat datang ke rumah Ibrahim AS sebagai amu yang menyamar dalam bentuk pemuda-pemuda. Mereka memberitakan pada Ibrahim bahwa mereka akan membinasakan penduduk Kota Sadum disebabkan pembangkangan eka terhadap Nabi Luth AS dan perbuatan-perbuatan keji mereka.

Ibrahim sangat terkejut mendengar berita ini, karena disana terdapat putera saudaranya. yaitu Luth AS. Namun para malaikat itu mengatakan, "Kami tahu bahwa di sana terdapat Luth, dan bahwa kebinasaan tidak akan terjadi kecuali bagi orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah. Adapun Luth dan keluarganya serta para pengikutnya, mereka itu pasti akan selamat, kecuali istrinya yang akan ditimpa siksaan seperti orang-orang kafir, dan kedudukannya sebagai istri Luth tidak bisa menyelamatkannya, karena buruk perbuatannya disamping ia mengkhianati suaminya serta terus membangkang dan berada dalam kekafiran".

Kisah kedatangan para malaikat kepada Ibrahim AS ini terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 30-32

Para malaikat itu meninggalkan Ibrahim dan pergi ke kota Sadum. Mereka datang ke rumah Luth AS yang tidak mengetahui siapa sebenarnya para tamunya yang berwajah tampan itu. Hati Luth sangat cemas, karena ia khawatir tamu-tamunya itu akan dizinahi oleh kaumnya. Tersebar berita di antara kaum Luth tentang kedatangan tamu-tamu yang tampan di rumah Luth, maka segeralah mereka datang ke sana dengan maksud berbuat maksiat. 

Untuk melindungi para tamunya. Luth AS berusaha membujuk mereka dengan menawarkan putri-putrinya untuk dinikahi dengan syarat mereka tidak mengganggu tamu tamunya. Namun kaum Luth tetap bersikeras melaksanakan niat mereka.

Ketika mereka tetap pada pendiriannya, maka malaikat-malaikat itu membutakan mata mereka hingga gagal-lah upaya mereka dalam keadaan terhina. Para malaikat itu pun akhirnya mengungkapkan kepada Luth AS tentang siapa mereka sebenarnya dan memberitahunya bahwa mereka datang untuk membinasakan kaumnya setelah membutakan mata mereka hingga mereka tak dapat menyelamatkan diri.

Adapun untuk Luth AS dan pengikutnya, para malaikat memerintahkan mereka untuk meninggalkan desanya di malam hari, karena azab Allah akan diturunkan di waktu subuh. Dan tidak boleh seorang pun di antara mereka menoleh ke belakang agar tidak melihat siksaan yang akan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun