Mohon tunggu...
Ardhian Fachrur Rozi
Ardhian Fachrur Rozi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030090 | Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kembali Dibuka! Inilah Gunung Lawu dengan Warung Pecel Legendaris Tertinggi di Indonesia

10 Juni 2022   22:22 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:28 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang dianugerahi Tuhan dengan segala kekayaan, keindahan dan sumberdaya alam yang melimpah sehingga menyandang gelar sebagai surga di khatulistiwa. Meskipun luas Nusantara ini di dominasi oleh perairan, wilayah daratan juga memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah seperti salah satu contohnya yaitu gunung, Indonesia memiliki banyak sekali gunung, baik berapi aktif maupun yang tidak aktif yang tersebar dari ujung barat pulau Sumatra hingga Timur pulau Papua, Salah satunya ialah Gunung Lawu, termasuk jenis gunung stratovolcano terletak di Pulau Jawa tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Status gunung ini merupakan gunung api "istirahat" (diperkirakan meletus terakhir kali pada 28 November 1885) dan telah lama tidak aktif, dapat dilihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Menurut studi pada 2019 tentang geothermal heat flow mensugestikan bahwa Gunung Lawu masih aktif hingga detik ini.

Gunung lawu memiliki sangat terkenal dikalangan para pendaki Nusantara, terutama pada setiap malam 1 Sura, yaitu dimana banyak orang yang datang berziarah dengan mendaki sampai kepuncak hingga tak heran jika pada saat antara waktu Sura banyak dijumpai dupa maupun sesajen yang diletakkan oleh peziarah yang datang mendaki di sekitaran puncak. Terdapat beberapa jalur yang dapat dipilih oleh para pendaki yang akan menjajal pengalaman di Gunung Lawu ini yaitu pertama, jalur Cemoro Kandang yang terletak di Tawangmangu, yang kedua jalur Candi Cetho Terletak di Karanganyar, ketiga jalur Cemoro Sewu yang terletak di Sarangan, Magetan, Jawa timur.

source : borneonews.co.id
source : borneonews.co.id

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, gunung merupakan salah satu primadona masyarakat menikmati secuil keindahan dari kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam ini, terutama para pendaki yang menjadikannya sarana dalam mengatasi stres dan kejenuhan dari hiruk pikuk keramaian kota serta dapat menurunkan tekanan pikiran dalam pekerjaan dengan pemandangan yang disajikan alam serta suasana yang masih hijau dan asri. Sejak pandemi Covid-19 merebak pertama kali di Indonesia pada awal bulan Maret 2020 lalu, semua jalur pendakian gunung yang ada di Indonesia ditutup, seketika itu pula semuanya berubah karena penyebaran virus yang masif menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat Indonesia. Semua objek wisata alam ditutup tak terkecuali pendakian Gunung Lawu ini atas kebijakan pemerintah setempat, dengan maksud untuk mencegah penyebaran virus semakin luas, ditambah lagi tak sedikit juga pendaki yang berasal dari luar kota atau bahkan luar pulau.

Setelah Keadaan pandemi ini mulai mereda pemerintah setempat akhirnya pun mengumumkan dibukanya kembali jalur pendakian via Cemoro Kandang dan Candi Cetho pada 22 Agustus 2021, sedangkan jalur Cemoro Sewu dibuka pada 6 November 2021, pengumuman ini sementara masih dalam tahap uji coba dan mungkin keputusan bisa berubah sesuai keadaan yang ada di lapangan, masing-masing jalur tersebut dibatasi hanya dibatasi 300 pendaki saja per harinya. Tidak ada syarat khusus seperti kartu vaksin, asal dan domisili para pendaki yang datang mendaki juga tidak dibatasi. Walau begitu tak sedikitpun mengurangi antusias masyarakat yang sudah rindu akan suasana ketika menjajal pendakian setelah sekian lama ditutup. Gunung lawu merupakan salah satu dari sekian banyak pilihan gunung favorit para pendaki, gunung ini juga sudah tidak asing lagi ditelinga para penggiat alam.

Gunung Lawu memiliki daya tarik dan sensasi tersendiri ketika dikunjungi, terutama pemandangan yang disajikan seperti vegetasi hutan yang masih sangat rapat, sabana hijau yang sangat luas (via candi cetho),  mata air baik itu berupa pancuran maupun sendang atau mata air yang bentuk seperti kolam serta yang paling ikonik di Gunung Lawu dan tidak ada di gunung lain adalah keberadaan warung mbok Yem, yaitu warung asli yang berada di ketinggian 3150 MDPL yang termasuk warung tertinggi yang ada di Indonesia, Woww keren ngga tuh.

Nama asli pemilik warung tersebut adalah Wakiyem, merupakan warga desa Galih, kecamatan Poncol, kabupaten Magetan, ialah orang yang memiliki warug di puncak lawu yang legendaris itu, sekitar 2018 barulah beliau mulai diberitakan oleh media, tetapi sosoknya sudah tidak asing lagi bagi pendaki indonesia. Wanita berusia 67 tahun itu pemilik warung yang berada di puncak Gunung Lawu yang terletak di Perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, sudah menetap dan berjualan sejak tahun 1980-an di Gunung Lawu. Pada awalnya mbok Yem kesehariannya naik turun gunung untuk mencari akar-akaran yang digunakan untuk obat herbal atau jamu tradisional, beliau sering bertemu dengan para pendaki yang sedang berkunjung ke gunung dan tak jarang beliau sering dimintai tolong untuk sekedar membuatkan secangkir kopi atau mie instan, seketika itu pula terbesit dalam pikiran beliau bagaimana jika lebih baik mendirikan warung saja di atas Gunung Lawu, selain untuk menambah penghasilan dan juga membantu para pendaki yang membutuhkan makanan dan minuman hangat di atas. 

Warung mbok Yem ini menjual berbagai makanan ringan yang terdiri dari mie rebus, kopi, teh panas, makanan ringan, minuman botol, air mineral dan juga yang paling khas disini ialah nasi pecel yang menjadi primadona para pendaki untuk mengisi tenaga sesaat sebelum beranjak menuju puncak Lawu yaitu Hargo Dumilah, yang lebih uniknya lagi tersedia fasilitas televisi dan listrik untuk men-charge ponsel pintar dengan tenaga yang bersumber dari genset yang dimiliki beliau. Mbok Yem sendiri biasanya jarang turun dengan lebih memilih tinggal diatas dan mungkin hanya 2-3 bulan sekali turun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun