Banyak cara dalam menyampaikan materi pengetahuan terhadap siswa. Masih jamak digunakan oleh para guru metode berceramah dalam penyampaian materi. Sebenarnya masih banyak cara lainnya yang dapat Anda aplikasikan di kelas, tergantung bagaimana keadaannya yang mendukung untuk diterapkan pilihan metode mengajar ini. Simak 6 cara berikut; Â Â
Problem Based Learning (Metode Pemecahan Masalah)
Guru dapat membuat beberapa kelompok dalam kelas. Lalu memberikan sebuah kasus yang berkaitan dengan materi yang tengah diajarkan. Bagaimana kelompok tersebut mencari jalan keluarnya. Metode ini lebih cocok diterapkan pada pelajaran eksak, kasus yang dilemparkan ke siswa itu merupakan contoh perhitungan pasti yang sering terjadi di masyarakat.
Tapi tidak menutup kemungkinan juga diaplikasikan pada pelajaran non eksak. Misalnya pelajaran Pendidikan Agama Islam, materi ajarnya tentang kesyirikan. Nah, kasus yang akan menjadi bahan perundingan, seperti; apa saja contoh kesyirikan yang terjadi di daerah kamu masing-masing? Atau bagaimana caranya menyadarkan masyarakat terhadap perbuatan syirik.
Â
Mind Mapping
Metode ini mengajarkan siswa untuk berfikir secara runtun. Sekilas seperti materi FPB atau KPK pada mata pelajaran matematika. Tujuannya agar siswa mendapat gambaran yang lebih cepat untuk mendeskripsikan lebih mendalam materi itu. Misalkan materinya tentang cerpen.Â
Guru akan melingkari materi "cerpen" itu, lalu menulis sub materi di bawahnya dengan tanda panah yang mengarah kesana. Seperti; pengertian, komponen kelengkapan cerita, unsur-unsur dalam cerpen, dan lain-lain.
DemonstrasiÂ
Metode ini kerap dilakukan di ruang praktek, seperti laboratorium. Objek benda yang diperagakan menjadi pusat perhatian anak didik. Anda tentunya sudah menyiapkan alat atau bahan yang akan Anda demonstrasikan.
Resitasi
Anak didik diminta untuk membuat resume dengan bahasa mereka sendiri. Jadi jika Anda gabungkan dengan metode ceramah, anak didik harus mendengarkannya dengan seksama. Karena setelahnya mereka dituntut untuk mengutarakannya kembali dengan bahasa mereka sendiri. Poinnya adalah mereka harus paham dulu penjelasan Anda di awal. Jika mereka sudah paham, maka akan mudahlah bagi mereka untuk membuat ringkasan materinya.
Karya Wisata
Cara ini adalah memanfaatkan lingkungan atau alam yang berpotensi memiliki sumber pengetahuan. Beberapa sekolah menyebutnya outing class. Pembelajaran diluar sekolah dengan mengunjungi tempat-tempat bernilai pengetahuan, atau bersejarah misalnya. Dimana dalam pelajaran sejarah di kelas, mungkin hanya melihat gambar-gambar yang ada di buku saja. Tapi dengan adanya kegiatan ini, anak didik melihat langsung apa yang sebelumnya diteorikan.
Drill
Metode ini dilakukan dengan memberikan latihan yang berulang. Diharapkan anak didik mampu mencapai kemahiran dan ketangkasan menguasai materi tersebut. Latihan ini bisa berupa lisan, tulisan atau praktek dengan bahan belajar yang telah disediakan.
Semoga bermanfaat