Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efek Konseling pada Siswa

13 Oktober 2021   21:27 Diperbarui: 13 Oktober 2021   21:32 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di pikiran anda, ketika mendengar siswa yang di konseling oleh gurunya? Bisa jadi anda langsung berburuk sangka terhadap siswa tersebut. Menyangka bahwa ianya telah melanggar peraturan sekolah, atau berbuat onar di dalam kelas, bukan? Ya, umumnya siswa dalam proses konseling acap dilabel buruk oleh teman-temannya.  

Tapi, apakah konseling hanya ditujukan pada siswa yang melanggar peraturan saja? Ternyata tidak! Mari kita simak sekelumit paparan berikut:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, konseling bisa berarti pengarahan, yaitu pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan sebagainya. Konseling juga diartikan sebagai penyuluhan, yaitu pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah.

Nah, pada pengertian yang kedua tampaklah bahwa tujuan diadakannya konseling pada siswa adalah untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi kesulitan belajar. Bukan karena siswa tersebut melanggar peraturan sekolah, walau memang itu adalah salah satu fungsi Bimbingan Konseling di sekolah.

Jadi, sedari dini seyogyanyalah guru di kelas, khususnya wali kelas sudah membuat jadwal konseling terhadap siswanya. Hal ini bertujuan untuk menyelami karakter siswa lebih dekat. Jika sebuah ungkapan mengatakan tak kenal maka tak sayang, berkenalanlah lebih dini agar anda lebih menyayangi anak-anak didik anda.

Ingat bahwa tujuan konseling adalah untuk membantu siswa menggapai tujuan belajarnya. Maka jangan sampai siswa tersebut tersangkut masalah, baru anda konseling.

Mengutip dari laman merdeka.com, tanggal 29 juli 2020, setidaknya ada 7 tujuan diadakannya konseling bagi siswa. Diantaranya adalah mampu mengembangkan potensi diri anak didik seoptimal mungkin. Maka seorang guru wajib tahu sejauh mana potensi anak didiknya.

Dengn konseling. Ya, dengan konseling. Siapkanlah angket pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui sisi lain anak didik anda. Misal beberapa pertanyaan yang dapat anda gunakan seperti; bagaimana ia dikenal oleh teman-teman satu kelas, sejauh apa keluarganya mendukung dalam belajar, apa harapan atau apa cita-citanya setelah menyelesaikan pendidikan, mata pelajaran apa yang dirasa sulit untuk diikuti begitu juga sebaliknya, pelajaran apa yang ia suka?

Anda juga tidak harus mentok dengan angket pertanyaan pada lembar konseling. Sebisa mungkin anda ajak siswa anda untuk santai memaparkannya. Seolah ia sedang curhat dengan sahabatnya. Bisa jadi satu pertanyaan saja dapat melebar jauh jawabannya. Dan apa yang ingin anda tanyakan dapat terjawab sebelum anda tanyakan.

Dengan mengetahui delapan puluh persen kehidupannya, anda akan lebih mudah mengendalikannya. Tidak semua siswa dengan perlakuan yang sama. Karena mereka punya karakter yang berbeda. Maka sikapilah mereka sesuai dengan karakter yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun