Hajar mengabulkannya dengan syarat mereka tidak berhak atas kepemilikian mata air zamzam. Mereka menyetujui persyaratan itu sampai mereka memboyong sanak keluarga yang masih berada di kampung halaman mereka untuk tinggal di Mekah.
Ismail tumbuh menjadi seorang remaja di tengah-tengah mereka. Ia juga belajar bahasa Arab dari mereka. Saat dewasa, mereka menikahkannya dengan salah satu wanita dari mereka.
Sumber 1: Dr. Mahdi Rizqullah Ahmad, Biografi Rasulullah: sebuah studi analitis berdasarkan sumber-sumber yang otentik, (Jakarta: Qisthi Press, 2005), hal. 43-46.
Sumber 2: Muhammad Abduh Tuasikal, Msc, "Inilah Asal Mula Air Zamzam, dari Kisah Ismail dan Ibunya Hajar", Artikel diakses dari www.rumaysho.com