Di era digital seperti sekarang, gadget menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Sayangnya, hal ini juga merambah ke dunia anak-anak, bahkan sejak mereka masih balita. Banyak orang tua tanpa sadar memberikan gadget agar anak tenang, sibuk, atau tidak rewel. di balik ketenangan sesaat itu, tersembunyi dampak yang serius pada tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan sosialisasi parenting bertema "Peluk Tumbuh: Cinta dan Stimulasi untuk Anak Hebat", kami mengangkat isu pentingnya kesadaran orang tua dalam penggunaan gadget pada anak usia dini. Pada masa golden age (0--6 tahun), anak-anak membutuhkan rangsangan dari lingkungan sekitar bukan dari layar. Ini adalah masa emas pertumbuhan otak, emosi, dan keterampilan sosial anak. Jika dilewati begitu saja dengan bermain gadget, maka akan muncul gangguan perkembangan yang tidak bisa dianggap sepele.
Faktanya, banyak anak yang terlalu sering menggunakan gadget menunjukkan gejala mirip seperti anak berkebutuhan khusus (ABK). Mereka bisa mengalami keterlambatan bicara, kesulitan fokus, hingga tantrum berulang. Padahal, semua itu bisa dicegah dengan pola asuh yang lebih hangat, aktif, dan penuh cinta
Dalam pelatihan yang kami lakukan bersama narasumber, para orang tua diajak untuk kembali pada prinsip dasar pengasuhan: hadir secara emosional dan fisik dalam kehidupan anak. Pelukan, tatapan mata, bermain bersama, dan bercerita adalah bentuk stimulasi yang paling dibutuhkan anak bukan layar ponsel.
Dalam pelatihan yang kami lakukan bersama narasumber, para orang tua diajak untuk kembali pada prinsip dasar pengasuhan: hadir secara emosional dan fisik dalam kehidupan anak.
Kami juga mengajak para peserta memahami bahwa membesarkan anak hebat tidak harus mahal. Bermain dengan pasir, menggambar di tanah, membuat mainan sederhana dari barang bekas, bahkan berjalan bersama di pekarangan rumah, adalah kegiatan yang kaya makna bagi perkembangan anak.
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi orang tua. Banyak dari mereka menyadari bahwa tanpa sadar telah menggantikan peran mereka dengan gadget. Maka kegiatan ini menjadi momentum untuk mengubah pola pengasuhan, dimulai dari hal kecil: mengurangi screen time, dan memperbanyak waktu berkualitas bersama anak.
Fenomena ini bukan hanya persoalan rumah tangga, tetapi juga harus menjadi perhatian publik. Media massa, institusi pendidikan, dan lembaga kesehatan perlu bergerak bersama untuk menyuarakan pentingnya pengasuhan yang sehat di tengah serbuan digitalisasi. Kampanye nasional untuk membatasi penggunaan gadget pada anak usia dini harus terus digaungkan, bukan hanya sebagai wacana, tapi diwujudkan dalam aksi nyata.
menggugah kesadaran publik
Sudah saatnya kita menyadari bahwa terlalu banyak screen time bukan sekadar pilihan orang tua, tetapi bisa menjadi bencana generasi. Mengasuh anak adalah tanggung jawab sosial, dan media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik bahwa "mengasuh dengan cinta" bukanlah gaya lama yang ketinggalan zaman, melainkan kebutuhan masa kini
Anak-anak adalah cermin masa depan. Jika sejak dini kita biarkan mereka tumbuh bersama layar tanpa bimbingan emosional yang kuat, maka kita tengah menyiapkan generasi yang rentan secara psikologis. Kami percaya, pengasuhan yang tepat akan melahirkan generasi yang lebih sehat, tangguh, dan bahagia. Karena sesungguhnya, anak tidak butuh layar yang terang, tapi butuh pelukan yang hangat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI