Mohon tunggu...
ardhani prameswari
ardhani prameswari Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang yang sangat menyukai photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berjuang dan Menghargai Negara adalah Kewajiban Kita Bersama

12 November 2022   08:50 Diperbarui: 12 November 2022   09:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang kini memisahkan antara agama dan negara. Mereka hidup seakan hanya layak untuk mengabdi pada agama dan mengesampingkan negara. Kita bisa melihat kenyataan itu pada beberapa kejadian yang tentu saja membuat kita kaget.

Umpamanya saja penerobosan seorang wanita ke istana negara dengan membawa senjata api. Dia mengaku mendapat wangsit untuk bertemu Presiden RI dan akan membicarakan soal Pancasila yang menurutnya harus duganti syariat Islam sebagai dasar negara.

Kita juga melihat fenomena pemisahan agama dengan negara pada penyerangan seorang wanita dengan softairgun ke Mabes Polri atau penyerangan seoran pemuda dengan menggunakan bom rakitan di Suakarta. Atau kitab isa juga melihat bom bunuh diri yang diledakkan di sekitar Sarinah. Beberapa kasus ini pada akhirnya menunjukkan bahwa para pelaku memusuhi aparat sebagai representasi dari negara dan menanggapnya sesat. Mereka memisahkan agama dengan negara.

Saya bisa bilang di sini bahwa mereka yang beranggapan itu adalah kerikil dalam sepatu. Mereka bisa dibilang sebagai pihak pengganggu atau malah perusk suasana bangsa. Sekaligus mereka mencoreng marwah dan nama baik agama yang sejatinya membaa kedamaian.

Seorang warga negara yang baik seharusnya menjadi pahlawan baik bagi keluarganya, bagi linkungannya maupun bagi bangsanya. Seperti halnya para pahlawan yang berjuang dengan nyawa maupun melalui jalur diplomasi adalah demi  bangsa dan negara. Sikap mencintai dan berjuang bagi bangsa dan negara itu disebut dengan nasionalisme (mencintai tanah air)

Seperti halnya di surat at Taubah ayat 122.

"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya" (QS. At-Taubah: 122).

Dalam tafsir, ayat ini menerangkan bahwa belajar ilmu adalah suatu kewajiban bagi semua umat. Kewajiban yang sama dengan jihad perang dan mempertahankan harga diri tanah air. Bagaimanapun negara juga membutuhkan orang yang berjuang dengan senjata dan juga orang yang berjuang melalui diplomasi. Dengan begitu bisa disimpulkan ayat itu mengatakan bahwa nasionalisme dan menghargai negara adalah bagian yang harus dimiliki umat muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun