Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Era Digital Jualan Bambu Saat Ini Masih Laku

24 Juni 2015   07:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Demak - Meskipun saat ini sudah jaman modern dan serba plastik , namun bambu masih di cari orang. Selain untuk kerajinan orang butuh bambu sebagai bahan penunjang pembangunan. Seperti halnya petani garam butuh bambu untuk membuat gudang. Nelayan butuh bambu untuk membuat bagan apung maupun tancap

“ Saya kemarin dapat pesanan bambu hingga 300 batang untuk bagan apung . Harga berkisar lima puluh  ribu sampai enam  puluh  ribu rupiyah . kalau yang kecil seperti ini ya dua puluh  ribu rupiyah  setiap batangnya” ,  ujar Ibu mainah  penjual bambu di pasar lama desa Kedungmutih

Ibu Mainah mengatakan usaha penjualan bambu ini sudah ada lima tahunan. Bambu-bambu dengan berbagai ukuran ini diambil dari daerah Jepara, Kudus , Pati dan Grobogan. Sekali ambil biasanya satu truk besar sehingga perlu modal yang cukup banyak.

Bambu- bambu itu dipilah-pilah menurut ukuran dan kebutuhan. Yang paling besar biasanya untuk bagan apung maupun tancap. Selain itu juga untuk tiang gudang garam maupun rumah panggung. Sedangkankan yang berukuran kecil untuk tiang bendera, peralatan membuat garam seperti slender dan garuk dan juga untuk pagar rumah.

Penjualan bambu naik tajam ketika petani garam membuat gudang-gudang untuk penyimpanan garam. Sekali beli satu orang bisa 15 sampai  20 batang . Selain itu juga ketika nelayan ramai-ramai membuat bagan tancap untuk menangkap ikan. Satu bagan tancap membutuhkan bambu hingga 100 batang.

“ Ya Alhamdulillah meski untung sedikit karena yang beli banyak lumayan juga. Bisa untuk menambah belanja sehari-hari”, aku Ibu Mainah

Selain bambu lapak milik ibu Mainah ini juga menyediakan keperluan untuk membuat gudang. Untuk atapnya biasa menggunakan rumbia atau  welit sedangkan dindingnya menggunakan gedheg . Bagi yang butuh pagar juga disediakan pagar bambu jadi tinggal pasang . Biasanya pembelian permeter lari.

Pelanggannya selain warga desa Kedungmutih juga tetangga desa seperti desa Kedungkarang, Babalan, dan Kedungmalang. Jika musim membuat bagan apung kadang kala pelanggannya dari Bonang dan Tambak Lorok Semarang juga datang memesan. (Muin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun