Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Penalti Turut Antarkan MU ke Liga Champions Musim Depan

27 Juli 2020   01:50 Diperbarui: 30 Juli 2020   06:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Manchester United secara dramatis lolos ke Liga Champions musim depan. Hal itu dipastikan setelah mengalahkan Leicester City di kandang mereka 0-2. Gol dicetak oleh Bruno Fernandes melalui titik putih (71') dan Jesse Lingard setelah mendapat "hadiah" dari Schmeichel pada menit ke-98.

Hasil tersebut membuat pasukan Ole finish di posisi ke-3 klasemen akhir EPL 2019/2020. The Reds Devils mengumpulkan poin 66 sama dengan Chelsea di peringkat ke-4. Hanya saja selisih gol MU lebih baik dari Chelsea, 30 berbanding 15. Dengan demikian Inggris akan diwakili 2 tim "merah" (Liverpool-MU) dan 2 tim "biru" (City-Chelsea) pada Liga Champion musim 2020/2021.

Sementara itu, Leicester yang finish di posisi ke-5 harus puas bermain di "liga malam Jumat". Mereka akan ditemani oleh Tottenham Hotspur yang finish di peringkat ke-6. Ada pun 1 tiket lagi akan diperebutkan oleh Arsenal sebagai finalis Piala FA dan Wolverhampton Wanderers sebagai tim peringkat ke-7.

Satu tiket Liga Eropa seharusnya menjadi milik juara Carabao Cup. Akan tetapi, City sebagai kampiun telah dipastikan lolos ke Liga Champions maka tiket tersebut diperebutkan oleh juara Piala FA atau peringkat ke-7. Jika Arsenal menang melawan Chelsea maka Arsenal yang berhak memperoleh tiket tersebut. Apabila Chelsea yang menang maka tiket itu akan dihadiahkan kepada Wolves. 

Jalannya Pertandingan 

Pertandingan Leicester melawan MU penuh kehati-hatian di antara kedua tim. Leicester yang mengejar kemenangan untuk meloloskan dirinya ke Liga Champion tetap bermain bertahan. Mereka cuma menempatkan Jamie Vardi dan Iheanacho di depan.  Di babak pertama penguasaan bola didominasi oleh MU, Livescore mencatat 57 persen berbanding 43 persen. 

Meskipun menguasai permainan, MU hanya bisa melepaskan 1 shoot ke arah gawang berbanding 1 shoot dari The Foxes. Statistik yang menandakan bahwa kedua tim sangat berhati-hati di babak pertama. 

Di babak kedua pasukan Brandon Rodgers mulai berinisiatif menyerang dan agak terbuka. Tidak ada pilihan lain karena hasil imbang akan tetao membuat mereka di posisi ke-5. Sayangnya, tidak bisa menembus pertahanan MU yang begitu disiplin dijaga oleh Maguire dkk.

Petaka bagi Leicester di menit ke-71 ketika mereka berusaha menciptakan gol justru mereka teringgal 1-0 lewat penalti Bruno Fernandes. Penalti yang bermula dari kesalahan bek Leicester dalam mengontrol bola yang berhasil dipotong oleh Fernandes dan langsung mengumpan kepada Martial. Jonny Evans yang melakukan tekel dianggap melanggar Martial berdasarkan amatan VAR. 

Gol penalti tersebut mempertegas julukan MU sebagai "raja penalti" di EPL. Mereka total mengoleksi 14 gol penalti di musim ini di EPL saja. Gol penalti terbanyak di antara semua klub EPL, bahkan terbanyak dalam sejarah EPL. 

Sementara itu pertandingan lain antara Chelsea melawan Wolves juga tidak kalah seru. Chelsea yang dituntut harus menang menguasai pertandingan sejak awal hingga 65 persen. Hasilnya di masa injury time babak pertama berhasil melesakkan gol melalui Mason Mount dan Olivier Giroud. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun