Padahal, rakyat menjerit bukan hanya karena harga beras atau BBM, melainkan karena merasa tak diutamakan. Mereka yang seharusnya paling dihormati justru dicurigai, sementara mereka yang seharusnya memberi teladan justru dimanjakan.
Refleksi untuk Bangsa
Bangsa ini akan maju bukan karena pejabatnya semakin sejahtera, melainkan karena gurunya dihargai dan rakyatnya diperhatikan. DPR seharusnya memberi teladan dengan menahan diri, bahkan mengalihkan tunjangan tambahan itu untuk mendukung pendidikan, kesehatan, atau program pengentasan kemiskinan.
Pemerintah pun harus lebih berhati-hati dalam komunikasi publik. Potongan video yang menimbulkan kontroversi jelas merugikan, tetapi substansi diskusi soal pendanaan pendidikan juga penting untuk dibicarakan dengan bahasa yang lebih empatik.
Guru bukan beban. Mereka adalah investasi bangsa.
DPR bukan untuk dimanjakan. Mereka dipilih untuk berjuang bersama rakyat.
Selama negeri ini masih lebih mudah memanjakan pejabat daripada menyejahterakan guru, selama itu pula rakyat akan terus merasa terkhianati o
leh kebijakan-kebijakan yang lahir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI