Mohon tunggu...
Arbit Manika
Arbit Manika Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gus Ami Si Anak yang Hilang

22 Agustus 2019   10:55 Diperbarui: 25 Agustus 2019   10:14 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo :FB Mulyadi Tawik

Kehadiran Megawati Seokarno Putri Ketua Umum DPP PDIP di Muktamamr ke V PKB di Bali Tanggal 20  Agustus 2019 yang lalu, memiliki arti tersendiri bagi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Gus Ami, bahkan mengisyaratkan adanya hubungan emosional antara Gus Ami dengan Megawati Soekarno Putri.

Gus Ami dalam sambutannya menyampaikan kebahagiaaannya atas kehadiran Ketua Umum DPP PDIP di Muktamar PKB, dan di akhir sambutannya, berkelakar di hadapan Megawati bahwa "Anakmu ini Tetap Anakmu yg selalu ingin berbakti".

Hubungan Gus Ami dengan Megawati Soekarno Putri adalah hubungan ibu dengan anak, yang terjalin saat awal Gus Ami hadir di pentas politik nasional,  kala itu  Gus Dur menyadari ponakannya membutuhkan pihak lain untuk belajar banyak soal kebangsaan, nasionalisme,  termasuk belajar tetang spirit perjuangan Bung Karno, sehingga Gus Dur menitipkannya pada Megawati.

"Gus Ami  Si Anak Yang Hilang",  guyonan yg seringkali disampaikan Megawati Soekarno Putri, yang tentu  maknanya yang pas hanya kedua Tokoh ini yg tau, namun secara umum maknanya dapat dipahami bahwa Gus Ami pernah meninggalkan ibu angkatnya,  dapat pula di maknai bahwa Gus Ami, pernah meninggalkan ibunya  dan berkelana untuk bekal yang dapat membanggakan ibunya.

Pada Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu, Si anak yang hilang telah kembali dan menunjukan perannya yang besar dan menentukan atas terpilihnya Jokowi menjadi Presiden sebagai kader PDIP, tentu ini sebagai bakti pada ibunya.

Pesan Politik Gus Ami lewat kelakar dan candaan, pada Muktamar ke V di Bali, di hadapan  Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, Presiden Jokowi, dan Para Pimpinan Partai Politik memberi pesan politik yang dalam, bahwa antara NU dan kalangan Marhaen, khususnya keluarga besar Presiden Pertama Ir Soekarno dengan Keluarga Besar Syehk K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri NU,  telah terjalin hubungan kekerabatan yg cukup dekat sejak lalu.

Serpihan sejarah anak bangsa yg penuh spirit perjuangan dan pengabdian, untuk melayani Ibu Pertiwi NKRI, pada dua keluarga besar  ini, merupakan satu bagian penting dari sejarah perjalanan Bangsa Ini.

Muktamar Ke V PKB di Bali yang mengsung  tagline "Melayani Ibu Pertiwi" dapat pula dimaknai bahwa Gus Ami tetap konsisten setia "melayani" Ibu Megawati pada spektrum pengabdian untuk merawat dan menjaga spirit  perjuangan para pendiri bangsa.

Platform "Nasional Agamis dan Agamis Nasionalis"   yg di sematkan Gus Ami pada PKB, merupakan sari pati dari idiologi Marhaenis tentang nasionalisme dengan Islam Nusantara yang telah menjadi gerakan kultural yang mewujud pada falsapah dan pondasi dalam kehidupan berbagsa dan bernegara.

Pada konteks inilah maka kedua keluarga besar ini, yang telah teruji menjadi perekat dan pengawal NKRI, penting untuk selalu bergandengan tangan  dalam menghadapi  disintegrasi bangsa, radikalime,  intoleransi dan  khilafah  sebagai ancaman kehidupan berbangsa hari ini.


Penulis Arbit Manika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun