Mohon tunggu...
Arbiansyah
Arbiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Kontributor Humas Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan

Saat ini saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, unit kerja Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Konseling Individu" Wadah Curhat Residen Rehabilitasi Lapas Narkotika Karang Intan

24 Februari 2023   11:17 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konselor lakukan konseling individu terhadap residen rehabilitasi

Karang Intan, INFO_PAS -- 140 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, yang tergabung dalam program rehabilitasi sosial antusias ikuti kegiatan konseling individu yang dilangsungkan Lapas, Jum'at (24/02).

"Konseling individu salah satu kegiatan rehabilitasi yang harus WBP ikuti, dengan tujuan para residen ini terbuka dengan permasalahan internalnya, sehingga konselor bisa membantu dan memfasilitasi untuk diselesaikan, dan juga sebagai bahan untuk terapi lanjutan yang sesuai dengan kebutuhan individu bersangkutan," ungkap Kepala Lapas (Kalapas) Wahyu Susetyo.

Lebih lanjut Kalapas menambahkan, konseling individu dilakukan dengan tatap muka dan interaksi langsung antara residen rehabilitasi dengan konselor pendamping program di lapangan. Mereka menggali dan berbagi berbagai hal tentang masalah pribadi yang dialami residen, baik masalah di luar maupun yang ada di dalam, yang saat ini dirasa.

"Konseling individu merupakan salah satu kegiatan intervensi psikosial program rehabilitasi, dan harus diikuti oleh semua peserta rehabilitasi. Pelaksanaan rehabilitasi diharapkan dapat merubah perilaku WBP, yang sebelumnya candu, menjadi pribadi yang lebih adaptif dan produktif," tambah Kalapas.

Konseling Individu berlangsung kurang lebih 30 menit untuk masing-masing residen. Konselor terlebih dahulu membangun hubungan saling percaya satu sama lain, sehingga residen terbuka dan bercerita mengenai permasalahan yang saat ini dihadapi.

"Menghindari blocking dari residen, kita harus membina hubungan saling percaya satu sama lain, sehingga saat dilakukan konseling mereka terbuka, dan tujuan dari konseling dapat tercapai, data diperlukan untuk terapi lanjutan," ungkap salah seorang konselor adiksi, Khalil. (arb)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun