Mohon tunggu...
Arayu
Arayu Mohon Tunggu... Lainnya - writer

Dare to dream and reach it!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Wedding's Deal (8)

26 Agustus 2018   16:49 Diperbarui: 28 Agustus 2018   18:14 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semenjak kejadian 'confession' beberapa minggu lalu, Kalia dan Nino menjadi semakin dekat, Kalia semakin sering berinteraksi dengan Nino. Hampir setiap hari mereka bertemu untuk membicarakan progress acara nanti. Bagi Kalia, Nino pasti tau apa yang dia mau sehingga pertemuannya dengan Nino untuk membicarakan acara nanti adalah alasannya saja agar bisa melihat mantan kekasihnya itu. Perlahan-lahan Kalia mulai tersenyum lagi, tersenyum untuk hal-hal kecil yang dilakukan Nino. Memang cuma Nino yang bisa membuat Kalia tersenyum hingga tertawa lepas. Banyak sekali bantuan yang diberikan oleh Nino untuk Kalia, seperti 'selalu ada ketika Kalia butuh', that means everything.

Harusnya memang Thian yang mendampinginya, tapi akhir-akhir ini Thian begitu sibuk dengan pekerjaannya di singapura. Semua itu dilakukan Thian agar dia bisa ambil cuti agak panjang untuk bulan madu mereka nanti. Iya, harusnya memang Kalia mengerti saja. Tapi jangan salahkan dia kalau dia menjadi begitu nyaman dengan Nino. Kalia memang sangat mencintai Nino, tapi untuk masuk dan merusak kebahagiaan Riri (istri Nino) tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya. Working together with Nino maybe just for another reason, berdamai dengan masa lalu. Meskipun Kalia tau akan sangat mudah untuk bilang "Nino, aku mau sama kamu" karena perasaan Nino ternyata masih dan hanya untuk Kalia.

Lucu memang , untuk alasan-alasan yang mungkin sulit diterima oleh nalar, orang jadi harus mengorbankan perasaannya. Demi menajaga hati banyak orang, Kalia dan Nino harus sama-sama menerima kalau mereka memang tidak bisa bersatu. Kalia selalu percaya untuk mendapatkan kebahagiaan, kita tidak perlu menghancurkan kebahagiaan orang lain. Dan Nino, mungkin dia memang harus belajar mengikhlaskan Kalia untuk Thian. Walaupun Nino tau, kalia juga akan menjalani hari-hari yang tidak mudah dengan Thian, sejauh yang dia lihat Kalia belum mencintai Thian. Akan sangat mudah untuk mendapatkan hati Kalia lagi tapi Nino harus menghargai keputusan Kalia. Egois jika ia hanya memikirkan kebahagiaannya tanpa memikirkan kebahagiaan orang-orang disekitarnya. Apalagi permintaan Kalia waktu itu untuk terus mencintai dan menyayangi Riri seperti dia mencintai Kalia. Hal yang mungkin tidak akan pernah bisa dia lakukan, tapi dua tahun ini sudah dia lalui dengan lancar bersama Riri, mungkin untuk tahun-tahun berikutnya pun akan tetap sama.  

Bagi Nino, Kalia adalah wanita yang sangat baik, dan penyesalan karena sudah menyia-nyiakan Kalia akan tetap tinggal di hatinya. Tidak ada yang pernah tau hati mereka masing-masing dan doa apa saja yang sudah terucap tulus untuk orang-orang yang pernah dan akan selalu tetap ada di hatinya, seperti Kalia. Begitu juga Kalia semarah apapun dia terhadap Nino, sesakit apapun rasa yang pernah ia alami dulu karena Nino, hatinya tidak pernah berdoa yang jelek terhadap laki-laki ini. Tuhan memberikan mereka waktu untuk berdamai. Tapi Tuhan belum memberikan satu hal lagi pertolongannya yaitu membuat Kalia bisa mencintai Thian.

Dear God, You know everything in my heart. You know it really broke my heart when you take Nino out of my life. It still hurt inside but... I just wanna say thank you for send me Thian. Although I don't know how to love this guy, please teach me... please give me 'that feeling'. How can i love Thian when my heart still beat fast for Nino?. Please give me your lil miracle. Kalia menyimpan kembali catatan kecil yang ia punya setelah ia menuliskan beberapa kaliamat tersebut di dalamnya.

"Don't worry Kal, everything will be ok" begitulah kalimat yang selalu ada dipikirannya unuk menenangkan hatinya yang sedang bergejolak. Mungkin waktu yang diberikan untuk mengenal Thian masih kurang, jadi Tuhan kasih waktu Kalia untuk menumbuhkan rasa itu seumur hidup, begitu pikirnya. Sekarang ia hanya mau berbaik sangka sama Tuhan, Kalia sudah tidak mau melawan apa yang sudah digariskan Tuhan untuknya. Meskipun Kalia bukanlah orang yang sangat taat pada Tuhan tapi dia selalu percaya Tuhan begitu baik padanya. Tuhan begitu erat merangkulnya ketika ia ada di posisi terendahnya sebagai manusia. Siapa sangka patah hati bisa membuatnya begitu legowo menerima semuanya.

                                                                                                                                 ***

"Aku cuma mau kamu ikhlas ngelepas aku sama Thian sama kayak dulu aku ikhlas ngelepas kamu sama Riri, I know how hard it is... but it is what it is Nino" kata-kata Kalia terngiang di kepala Nino. Bagaimanapun juga dia harus melakukan pekerjaannya secara profesional besok, mengesampingkan masalah hati memang tidak mudah karena Nino melakukan pekerjaan ini sepenuh hatinya, dengan cintanya yang begitu dalam pada wanita yang besok akan menjadi istri orang lain. 

Dia bangun lebih awal hari ini dan seperti biasa Riri sudah menyiapkan makanan untuknya. Nino melihat Riri yang terbaring tidur setelah menyiapkan sarapan untuknya. Komunikasinya begitu kurang terhadap istrinya ini, ada rasa bersalah yang perlahan menjalar di hatinya. Meski ia tidak pernah sekalipun berucap kasar pada Riri dan tidak pernah membandingkan Riri dengan Kalia secara gamblang tapi hatinya yang begitu. Kata Kalia mungkin dia belum legowo, mungkin benar dia terlalu egois, tidak bisa menerima ketulusan dari hati perempuan lain selain Kalia. Kalia dan Nino sama, tapi bedanya Kalia berusaha dengan sangat keras membatasi perasaanya pada Nino untuk membuka hatinya pada Thian, sedangkan Nino tidak melakukan apa-apa untuk mengontrol perasaannya.

Nino berangkat menuju venue, tugasnya hanya akan mengontrol persiapan acara. Memastikan semuanya berjalan mulus tanpa ada hambatan. dan kerja kerasnya selama ini untuk membuat mimpi Kalia terwujud berjalan sukses. Dari kejauhan, Nino bisa melihat tangis haru Kalia ketika prosesi ijab kabul berlangsung. Kalia sempat menghampirinya sebelum acara dimulai. Kalia bilang dia sangat suka dengan dengan semua desain yang ada dalam venue, semua tepat seperti apa yang ia impikan. 

Perjalanan baru akan ditempuh oleh Kalia, dan sudah sepantasnya Nino tau diri, tidak lagi membuat hati Kalia gusar dan tidak perlu lagi membuat Kalia berpaling dari Thian. Sudah cukup usahanya kemarin, dan sudah jelas sekali Kalia bukan wanita jahat yang sampai hati menyakiti hati Riri sebagai sesama perempuan. Nino sudah memutuskan untuk menjaga jarak dengan Kalia sampai ia benar-benar bisa netral, dan mungkin itu adalah cara terbaik untuk sama-sama saling respek terhadap hubungan mereka masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun