Mohon tunggu...
Dinda Ayu Ramadani
Dinda Ayu Ramadani Mohon Tunggu... Model - bisa dipanggil ARA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Jadi Perempuan Itu Wajib Punya "3B"

11 Januari 2021   17:59 Diperbarui: 13 Januari 2021   17:05 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan. (sumber: pxiabay.com/RobinHiggins)

Jangan hanya harta, tahta, wanita
Tetapi sebagai perempuan kita wajib punya 3B

Kepercayaan diriku meningkat, karena aku mempunyai 3B: Beauty, Be Smart, Behavior.

Ada anggapan bahwa bagi orang-orang good looking sebagian masalah hidupnya sudah teratasi. Tapi ternyata pengalamanku menunjukkan sebaliknya. Penampilan memang penting, tapi brain dan behavior tidak kalah signifikan.

Dalam pengalamanku sewaktu memasuki jenjang perkuliahan, banyak sekali orang-orang yang hanya menilai dari penampilan fisiknya saja, the main focus-nya yaitu pada Perempuan.

Perempuan yang tidak cantik, tidak body goals, tidak putih warna kulitnya, dan hal lain yang berkaitan dengan penampilan fisik, akan susah untuk mendapatkan circle pertemanan dan terkadang sulit pula proses penerimaannya dalam masyarakat.

Apalagi kaum adam yang tidak suka jika dekat-dekat dengan perempuan yang tidak menarik atau bisa dibilang jelek, pasti langsung merasa jijik, dan perempuan tersebut akan terabaikan, tidak dihargai, tidak didekati, tidak mempunyai circle, dan kata "tidak" lainnya yang mustahil bagi perempuan yang tidak cantik.

Aku kecewa dengan perlakuan orang-orang, kenapa membanding-bandingkan hanya lewat penampilan fisiknya saja, padahal jika dilihat-lihat cantik itu relative, hanya saja mereka terlalu mengotak-ngotakkan sesuatu hal yang sebenarnya bisa berjalan berdampingan dan sejajar.

Suatu hari aku duduk bersama teman-temanku di kantin, anggap saja si Aa, Bb, dan Cc. Sembari makan siang, aku dan teman-temanku tengah membahas tugas yang di berikan dosen untuk maju presentasi minggu depan, dan kami membahas tentang siapa yang akan dimasukan ke dalam list anggota kelompok kami, karena kelompok kami sedang kekurangan anggota.

Teman-temanku sudah menentukan kandidat Dd, Ee, Ff, dan Gg, karena di satu kelompok hanya terdiri atas lima orang saja. Tidak lama mereka pun sedikit berdebat untuk memilih siapa yang akan menjadi kelompok kami. 

Aku hanya terdiam tidak ikut menentukan, bukan karena aku tidak suka pada kandidat yang sudah dipilih oleh teman-temanku, tetapi karena menurutku semua sama saja, yang terpenting ialah tanggung jawabnya.

Akhirnya mereka sepakat memilih Gg untuk masuk ke kelompok kami. Sebenarnya aku sedikit berat hati karena menurutku si Gg ini tidak begitu good looking, sama sepertiku, Aa, Bb, dan Cc. 

Aku dibuat takut oleh ekspektasiku sendiri, karena pada hari H presentasi, kelompok kami tidak akan dihargai jika tidak ada salah satu dari kami yang good looking, dan pasti akan terabaikan oleh teman-teman lainnya, jika tidak ada feedback maka hal ini akan sangat berpengaruh pada nilai kami.

Pada hari eksekusi, kelompok kami pun dipanggil untuk mempresentasikan hasil kerja kami. Kami langsung memulai dan menjelaskannya. Beberapa menit sebelum presentasi berakhir, masuk kepada Gg yang mulai menjelaskan materi terakhir, ternyata Gg penguasaan materinya sangat baik, bisa di bilang sangat mumpuni, dan dia sangat percaya diri sekali sewaktu presentasi. 

Aku dan teman-temanku yang satu kelompok dengannya dibuat speechless dengan apa yang baru saja terjadi. Penilaian jelekku terhadap Gg seketika runtuh.

Setelah Gg selesai menjelaskan, akhirnya kami masuk ke sesi tanya jawab, yang dimana ini adalah poin penting atau ibarat nyawa dalam presentasi. 

Tidak perlu menunggu lama ketika aku menanyakan "apakah ada pertanyaan?" hampir semua teman-teman yang ada di kelas mengangkat tangannya untuk bertanya. Dalam hati aku sangat senang, kerena teman-teman excited untuk bertanya.

Kurang lebih ada 5 pertanyaan yang kami pilih, dan kami menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat rinci dan jelas. Selesai presentasi, dosen pun memberi applause untuk kelompok kami, dosen berkata "kalian hebat! tidak hanya cantik tetapi kalian memiliki 3B yaitu Beauty, Be Smart, and Behavior, pembawaan dan cara bicara kalian sangat sopan dan baik dalam melakukan presentasi ini". 

Kami berlima pun sangat bersyukur sekali akan hal ini.

Dari sini ada hal yang mengubah persepsi serta pandanganku bahwa ternyata good looking saja tidak menjadi jaminan bahwa dia akan dihargai oleh semua orang, percuma memiliki penampilan fisik yang sempurna jika tidak diimbangi dengan attitude yang baik. 

Sekarang aku sadar bahwa kecantikan tidak hanya bisa dinilai dari wajah, tetapi brain dan attitude juga merupakan faktor pendukung dalam menentukan seseorang itu bisa dibilang cantik atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun