Mohon tunggu...
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

A.Rahman Al Hakim, nama pena ARAska ARASKata ARASKA Banjar. Profesi Jurnalis di Kalsel, Pelaku seni, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Seni Budaya Sosial Pendidikan, serta menjadi Terapis di Lanting Banjar Terapi. Domisili di Banjarmasin, Kalsel. Facebook araska araskata. Email araska.banjar@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sentuhan Rintik Hujan

21 Juni 2017   05:41 Diperbarui: 21 Juni 2017   06:22 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto by ARAska Banjar

Sentuhan Rintik Hujan

Oleh Niken Dwi Safitri dan Fitri Saja*

Mengingat kembali rasa, tersentuhnya tubuh ini dengan rintik air hujan pada Minggu pagi, 7 Mei 2017 yang lalu, ketika aku hendak menuju Panti Asuhan (PA) Himkah Zam-zam, yang berada di Jalan Sultan Adam Banjarmasin, untuk melaksanakan kegiatan 'Berbagi Pengetahuan & Pengalaman' bersama-sama anak-anak 'Panti Asuhan' (BPP-PA) yang keduapuluh satu.

Saat itu aku masih berada di rumahku, di kampung halaman, yaitu Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola). Tamban, salah satu kecamatan yang pernah dikunjungi oleh LanSa ABK (Lanting Sahabat Anak Berkebutuhan Khusus), di kegiatan 'Berbagi Pengetahuan & Pengalaman Go To School (BPP-GTS) yang kedua, pada 11 Maret 2017. BPP-GTS biasa kami sebut LanSa go to School atau dalam bahasa Banjarnya kami sebut "LanSa Bailang Kasakulahan".

Sekitar pukul 07.30 Wita, aku berangkat dari rumah menuju PA Hikmah Zam-zam. Seharusnya dengan kendaraaan bermotor, perjalanan bisa ditempuh kurang lebih 60 menit, namun apalah daya cuaca sedikit tidak bersahabat, percikan air dari langit sedikit demi sedikit mulai membasahi bumi. Ku gas sepeda motor dengan hati-hati, sesampainya di pelabuhan ferry penyeberangan, ternyata aku telah tertinggal dan harus menunggu, itulah salah satu hal yang membuat aku terlambat. Setelah menunggu beberapa lama, ferry tiba dan setelah penuh, ia pun berangkat menyeberangi Sungai Barito.

Masih ditemani dengan rintik hujan, dan ditemani kapal-kapal tongkang yang berlalu-lalang, penuh muatan batu-batu hitam menggunung, dosa eksploitasi hasil tambang Bumi Lambung Mangkurat. Air sungai Barito mengalir deras menuju muara lautan, membawa cerita sungai-sungai kecil di kaki Pegunungan Meratus, dari tangisan rimba belantara yang menuju kepunahan.

Akhirnya aku tiba di seberang, di Pelabuhan Banjar Raya, pinggiran Kota Banjarmasin. Pelabuhan yang menghubungkan dua daerah yang berbeda, antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola. Banyak yang tidak tahu, ketika berbicara tentang Ferry Banjar Raya, orang-orang lebih mengenal ferry ini dengan sebutan Ferry Pelambuan, karena letaknya yang dekat dengan SLB Negeri Pelambuan.

Kunaikkan kendaraan ke daratan, bersiap menyusuri aspal hitam, dan cuaca tidak menunjukan sedihnya lagi. Matahari mengintip dari balik awan dengan malu-malu, menampakkan sinar indahnya. Kulewati jalan kota dengan berharap, agar baju yang sedikit basah ini cepat kering di badan.

Segera aku menuju Sungai Miai untuk menjemput Ka Lina, salah satu anggota LanSa yang ahli di bidang Bahasa Isyarat. Sesampai di rumah Ka Lina, kami langsung bergegas menuju PA Hikmah Zam-zam, karena sahabat-sahabat yang lain sudah terlebih dahulu berada di sana.

Setibanya di PA Hikmah Zam-zam, ternyata anak-anak panti sudah berkumpul dan menanti, mereka duduk dengan rapi, dengan wajah yang tak sabar ingin mengetahui apa maksud dan tujuan LanSa ABK berkunjung ke sana. Sama seperti kunjungan pada panti sebelumnya, yaitu penjelasan tentang ABK dan Disabilitas, serta memberikan motivasi-motivasi yang membangun semangat anak-anak panti. Serta pengenalan Bahasa Isyarat yang disampaikan sahabat-sahabat LanSa ABK, dan yang tidak ketinggalan yaitu kegiatan kepenulisan untuk menggali potensi anak yang di bimbing oleh Bang ARAska (A Rahman Al Hakim).

Seletah pengenalan tentang ABK dan Disabilitas, kami membuka sesi tanya jawab, awal-awalnya belum ada yang aktif untuk bertanya, setelah dipancing oleh satu anak yang bertanya, kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan yang unik dan variatif, ternyata rasa ingin tahu mereka sangat tinggi. Ma'af, aku lupa nama anak-anak yang bertanya tersebut dan lupa beberapa informasi yang didapatkan saat itu, karena jeda waktu membuat ulasan ini sangat lama. Ma'afkan atas kemalasan saya ^.^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun