Mohon tunggu...
Fikry Aransyah
Fikry Aransyah Mohon Tunggu... -

Belajar membaca, lalu menulis...\r\nKemudian menguasai dunia...\r\nHAHAHA (ketawa jahat)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mendoakan Pemimpin

1 September 2014   04:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 7 tahun saya merantau di negeri jiran, Malaysia. Sering sekali saya berpikir, apa sih yang membuat Malaysia lebih baik dari Indonesia. Kadang saya bikin daftar kecil seperti berikut:


  • Populasi, Indonesia lebih banyak dan bahkan lebih pinter,
  • Kekayaan alam, Indonesia lebih kaya,
  • Letak dan luas secara geografis, Indonesia lebih luas dan strategis,
  • Keberagaman budaya dan solidaritas etnik, Indonesia lebih rukun dan lebih toleran,
  • Kewirausahaan, kreatifitas dan etos kerja, Indonesia cenderung lebih baik.
  • Tayangan TV, Indonesia masih sedikit lebih baik (Acara TVnya Malaysia seperti TVRI hehe..)
  • KKN, Indonesia lebih banyak, tapi Malaysia juga ada cuman tidak diekspose.


Dan masih banyak lagi, yang menurut saya pribadi, Indonesia lebih baik, tapi pada kenyataannya seperti tertinggal jauh satu dekade dari Malaysia. Padahal dari segi sistem politik, Malaysia itu seperti Orde Baru, dimana pemerintah selalu benar dan tidak bisa dilawan, serta oposisi itu hina kedudukannya.

Jadi apa yang membuat Malaysia lebih baik?

Menurut saya pribadi (lag-lagi beropini) yang membuat Malaysia lebih baik dari Indonesia ialah kebiasaan masyarakatnya yang selalu mendoakan pemimpinnya. Walau hanya didoakan setiap jumatan. Tapi seluruh muslim dan dipimpin oleh imamnya, mereka mendoakan para pemimpinnya (Yang Dipertuan Agong Dkk).

"Marilah sama-sama kita mendoakan semoga Seri Paduka Baginda berdua serta kaum keluarga sentiasa dibawah payung rahmat Allah SWT, diteguh keimanan, dilanjutkan usia, dikurniakan kesihatan dan kesejahteraan yang berpanjangan. Kita doakan juga agar negara dikekalkan nikmat kestabilan politik dan keamanan, dijauhkan daripada segala perbuatan jahat, fitnah dan kemungkaran yang boleh membawa malapetaka dan kehancuran. Tanamkanlah rasa kasih sayang di antara rakyat yang berbilang kaum, kukuhkanlah perpaduan di kalangan mereka semoga sentiasa hidup aman damai, menikmati keadilan, kemakmuran dan keselamatan sepanjang zaman."

Sekilas memang sepele, mendoakan pemimpin. Tapi kebudayaan ini saya dengarkan di mesjid Malaysia manapun ketika sedang menjalankan sholat Jumat. Mereka mendoakan pemimpinnya kesehatan, kedamaian, kenikmatan, keadilan, keselamatan dan kemakmuran, dan dimana imbas tersebut turut dinikmati oleh penduduknya.


Tapi mendoakan pemimpin hakikatnya lebih baik dari pada kita sibuk mengunjing atau mengejek mereka dari dalam hati. Mungkin dengan demikian, Tuhan dapat meluruskan jalan pemimpin kita menuju lebih baik. Toh sikap pemimpin kita juga menentukan nasib kita dan anak cucu nanti.

Mari kita stop mencaci maki dan mengunjing pemimpin kita, dan mulai mendoakan mereka agar diberi jalan yang lurus. Seandainya pemimpin kita tidak dapat lurus lagi (saking rusaknya), semoga diberi pengganti pemimpin yang lebih baik. Saya yakin Tuhan akan mendengarkan jutaan penduduk Indonesia yang mendoakan pemimpinnya.

Sekian dan salam bahagia dari saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun