Pertama, download aplikasi M2U melalui App Store atau Play Store. Lalu saya ikuti langkah-langkah aktivasi atau registrasi.Â
Sebelumnya, lebih baik siapkan KTP dan kartu NPWP karena dibutuhkan dalam prosesnya. Untuk yang belum punya NPWP tidak perlu khawatir, karena bisa memilih opsi belum memiliki NPWP. Namun KTP-el menjadi persyaratan wajib.Â
Kedua, isi semua data diri dan informasi yang diminta dengan jujur. Formulir yang diisi mirip dengan formulir yang harus diisi saat melakukan pembukaan rekening secara manual di kantor bank, meliputi informasi data diri, alamat domisili dan korespondensi, nomor ponsel dan email, nama ibu kandung, pekerjaan, serta informasi keuangan.Â
Ketiga, pastikan kondisi kamera ponsel dan pencahayaan dalam kondisi baik karena calon nasabah diminta untuk scan KTP dan unggah foto selfie.
Keempat, jika sudah menyelesaikan proses untuk Maybank2u, termasuk memasukkan user ID, password, dan gambar verifikasi log in, rekening sudah bisa langsung digunakan begitu kotak dialog untuk menyetujui setiap syarat dan ketentuan sudah dicentang.Â
Jujur, saya sempat bengong ketika di layar muncul notifikasi keberhasilan pendaftaran berikut deretan 10 digit nomor rekening. Kaya yang, hah? Udah? Gini doang? Cepet banget!
Bukan tanpa alasan, karena memang semua proses itu selesai cuma kisaran beberapa menit saja. Rekening saya sudah aktif bisa langsung digunakan. Meski demikian, rekening yang saya miliki ini masih berupa rekening sementara (temporary account).Â
Fitur-fitur yang bisa digunakan masih sangat terbatas meski sudah bisa dipakai untuk transfer, pembelian pulsa dan token listrik, pembayaran tagihan maupun pembayaran via QR Pay. Masa berlakunya pun masih terbatas, yakni hanya 2 minggu saja.Â
Untuk bisa menggunakan fitur dengan lengkap dan bisa digunakan lebih dari 14 hari, rekening perlu di-upgrade menjadi rekening permanen. Caranya dengan melakukan pertemuan dengan agen atau video call dengan customer service Maybank.Â
Karena pertemuan dengan agen hanya terbatas untuk nasabah di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Jogja dan Medan saja, maka saya penghuni "Kota Pempek" ini memilih opsi video call.Â