Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai scriptwriter dan traveler blogger. Penyuka solo traveling, kucing dan nasi goreng.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari Dapur Kecil ke Meja Makan Dunia, GadePreneur Dukung UMKM Kejar Mimpi

28 Juni 2025   23:02 Diperbarui: 28 Juni 2025   23:02 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual dan pembeli produk UMKM (Sumber foto: OK OCE News)

Ada yang bilang kalau belum sah seseorang disebut sebagai warga asli Indonesia, jika tak pernah mencicipi sambal. Rasanya yang pedas dan selalu muncul hampir di setiap dapur, membuat sambal memiliki variasi yang begitu melimpah di Nusantara. Tak banyak yang tahu kalau sambal memang sudah lama dikonsumsi oleh peduduk negeri ini bahkan sejak abad ke-10 silam, saat nenek moyang orang Jawa menggunakan cabai jawa atau cabai puyang, lada, dan jahe untuk membuat sambal. Kini satu milenium telah berlalu, sambal masih tetap lestari bahkan menjadi salah satu sendi penggerak perekonomian negeri

***

Kalau bicara sambal, sudah pasti Indonesia adalah jagonya.

Kalian bisa menemukan berbagai jenis olahan sambal dengan mudah di seluruh pelosok Tanah Air mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Kadang di setiap pulau, sambal memiliki bahan baku yang berbeda tapi semuanya 'memegang benang merah' rasa yang sama yakni pedas.

Banyak orang penasaran, kenapa penduduk negeri ini begitu candunya dengan sambal?

Dilansir RRI, sejatinya ada beberapa hal yang membuat sambal punya banyak penggemar mulai dari mampu meningkatkan selera makan lewat sensasi pedas yang merangsang hormon endorfin si biang keladi rasa nikmat dan bahagia, membuat masakan yang hambar jadi penuh cita rasa, kebiasaan yang sudah dilakukan dari generasi ke generasi, hingga memberikan manfaat bagi tubuh.

Kecintaan warga Indonesia dengan sambal inilah yang akhirnya mengilhami Christiani Natalia sampai mampu mengubah hidupnya.

Ya, Christiani memang bukan perempuan biasa. Baginya, perempuan juga memiliki kepekaan dan kemampuan dalam urusan bisnis yang akhirnya bisa berdaya mandiri secara ekonomi. Mengusung brand Sambal Tante Girang, Christiani menawarkan produk sambal siap makan dengan aneka varian yang disambut dengan sangat baik oleh publik.

Dalam program Juragan Jaman Now di Metro TV pada awal Juni 2025 lalu, Christiani mengakui kalau pemilihan nama merek Sambal Tante Girang yang unik memang disengaja olehnya sebagai bagian dari strategi pemasaran. Menurut Christiani, nama produk yang unik akan membuatnya lebih dikenali oleh calon konsumen dan cepat viral di media sosial. Selain itu dirinya berharap pasar memang penasaran saat mendengar nama produk kulinernya, sehingga membuat brand tersebut dikenali lalu dibeli untuk dicicipi.

Demi menggaet konsumen dan menawarkan produk sambal yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran, Christiani memilih menawarkan aneka sambal lauk premium, sehingga produk ini tidak hanya sekadar sebagai pelengkap masakan, tapi bisa menjadi lauk makanan utama. Mulai dari varian ikan asin saus pedas, cakalang asap saus pedas, cumi asin saus pedas, dan ikan roa saus pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun