Mohon tunggu...
Aragani Setiawan
Aragani Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyoal Beberapa Negara Berideologi Komunis dalam Menangani Covid-19

31 Maret 2020   23:06 Diperbarui: 31 Maret 2020   23:26 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Blok merah sedunia telah menampakkan diri untuk bersatu melawan musuh bersama, musuh manusia. Bukan imperialis maupun fasis namun ialah virus. Corona virus memiliki anak penyakit yang dinamakan covid-19, oleh sebab itu dunia gempar karenanya. Laut Baltik, Pasifik, Atlantik, Arktik semua daratan diambangnya terpapar wabah tersebut, ada satu bencana besar yang muncul dari timur pada akhirnya ada pula cahaya terang yang muncul dari timur. 

Kesolidan Negara rakyat demokratik dunia timur meliputi, Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Korea Utara memiliki formula yang menciptakan output berupa peraturan maupun mekanisme lain hal yang dapat ampuh mengatasi dan membatasi persebarluasan wabah corona virus pada teritori Indochina bahkan sampai Laut Okhotsk. 

Seluruh elemen sosial yang ada pada Negara yang disebutkan hanya memiliki satu dasar yang kuat, tak mudah ditentang, yaitu kemanusiaan. Cinta welas asih rasa nyengkuyung kepada dunia yang jamak dalam nama kemanusiaan, Indonesia lebih istimewa oleh karena kemanusiaan itu istilahnya tidak jamak, namun tunggal dengan sebutan Gotong Royong ! 

Dengan berlandaskan semangat kemanusiaan yang luhur serta dorongan menolong sesama manusia telah menciptakan ruang bersama untuk bahu-membahu mengatasi masalah bersama maka ada momentum untuk bersatu, untuk semua manusia dengan latar belakang yang berbeda bahkan ekstrem. Menuju ke arah persatuan.

Terdapat banyak upaya yang dilakukan dalam menghadapi wabah, berawal dari China, melalui instruksi Xi Jinping, Presiden China untuk memberlakukan aturan lockdown pada saat Xi Jinping memimpin rapat anggota tetap politbiro di komite sentral komunis Tiongkok. Langkah- langkah komprehensif dilakukan untuk memerangi wabah dengan fokus konsentrasi di provinsi Hubei, provinsi yang melingkupi kota Wuhan. 

Berikut regulasi yang ditetapkan ; membangun sistem pencegahan dan pengendalian multiarah dan multilevel dari pusat hingga daerah. Saat ini,berjumlah 31 munisipalitas (kabupaten) maupun daerah otonomi di daratan Tiongkok telah mengaktifkan mekanisme respons tertinggi terhadap serangkaian darurat kesehatan masyarakat. Lain hal serangkaian kebijakan pusat diantaranya perpanjangan libur tahun baru Imlek, perbatasan pergerakan orang, perkuatan dan pengendalian lalu lintas, alokasi sumber daya medis
 
secara seragam, pengendalian kegiatan berskala besar, penerapan kebijakan subsidi kepada pasien. Sedangkan pada tingkat lokal, pemerintah telah mengambil langkah mengalihkan fokus kepada komunitas, menetapkan dan mengimplementasikan tindakan pencegahan dan pengendalian bagi masyarakat. 

Sedangkan yang lebih ilmiah, ilmuwan kesehatan Tiongkok memadupadankan obat alami tradisional dengan obat dengan gaya barat, yang diketahui daratan Tiongkok melahirkan banyak ramuan obat alami tradisional yang mujarab, di lain sisi para ilmuwan ahli penelitian ilmiah dan ahli bidang teknologi telah mengupayakan elaborasi penelusuran virus, meramukan obat yang kiranya andal serta penelitian dan pengembangan vaksin, rangkaian tersebut dibarengi dengan penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) yang memadai bahkan berlimpah yang akan disebarkan ke seluruh penjuru dunia yang membutuhkan.

Tidak hanya itu RRT mengirimkan agen kesehatan berupa dokter dan perawat salah satunya diterbangkan ke Italia untuk membantu tenaga medis Italia dalam bekerja, menurut statement Zhao Lijian sebagai juru bicara kementerian Luar Negeri bahwasanya RRT bertanggung jawab kepada dunia sehingga akan membantu dunia melawan pandemic hingga berakhir. 

Kebijakan yang sama tentang pengiriman dokter kepada dunia dilakukan pemerintah Kuba, yang juga dikenal tenaga medis Kuba memiliki kualitas dan kompetensi tenaga medis yang tidak diragukan lagi, Kuba menjadi tauladan kepada dunia tentang arti kemanusiaan dan perdamaian, sebab jika khususnya terdapat bencana atau peristiwa yang membutuhkan tenaga medis maka Kuba lah yang terdepan, "kami (Kuba) mengirimkan dokter dan perawat kepada dunia, bukan mengirimkan bom" mengutip kalimat pidato mendiang pemimpin sekaligus revolusioner Kuba yang fenomenal, Fidel Alejandro Castro Ruz.

Vietnam bertindak lebih awal, pada perayaan Tahun Baru Tet (Tahun baru Vietnam) akhir Januari lalu, pemerintah Vietnam telah "mendeklrarasikan perang" melawan virus corona, meskipun wabah pada waktu itu di RRT masih terbatas, dalam pertemuan Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam, Prime Minister Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa tidak lama lagi virus corona akan sampai di Vietnam. 

"memerangi virus corona berarti memerangi musuh" ujar Phuc. Melihat dunia kesehatan yang berkembang di Vietnam dapat disimpulkan bahwa Negara tersebut belum memiliki standar yang tinggi baik teknologi maupun jumlah tenaga medis yang ada. Negara langsung mengawasi warga Negara, pengawasan menerjunkan langsung aparat keamanan berupa tentara yang tersebar di pelosok desa sehingga pengawasan publik sangat kuat, di Vietnam posisi tentara sangat dihormati sehingga angka warga masyarakat yang melanggar peraturan pun relatif kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun