Mohon tunggu...
aqoma inamorta
aqoma inamorta Mohon Tunggu... -

@aqoma_inamorta aqoma inamorta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta Ibu, “Sederhana” tapi “Sempurna”

13 Maret 2013   16:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:50 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelum saya menceritakan kasih sayang seorang ibu, kita bahas sedikit mengenai cinta dan filosofi nya. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

Perasaan terhadap keluarga

Perasaan terhadap teman-teman, atau philia

Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara

Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros

Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape

Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme

Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu

Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme

Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Dari hal di atas jelas bahwa cinta merupakan suatu bentuk kasih sayang seseorang terhadap orang lain, dan dalam hal ini yang akan kita bahas adalah seorang ibu terhadap anaknya.

Di artikel ini saya menyisipkan semacam kisah tentang harapan dan cinta yang seorang ibu rasakan terhadap anaknya, dan ibu saya sendiri lah yang mengungkapkan pesan cinta ibu ini kepada saya. Dan saya akan membaginya bersama anda di artikel ini. Dalam perbincangan tersebut ibu saya bercerita banyak. Dan semoga dapat menginspirasi anda, dan seperti ini lah cerita dari ibu saya tersebut



“ Dulu, ketika ibu menikah, ibu tidak pernah berfikir punya anak seperti apa, bagaimana menjaganya, bagaimana membiayainya hingga lulus kuliah, dan pikiran-pikiran yang lain, yang ibu tau hanya menjalaninya saja.

Tapi, waktu ibu melahirkan kamu, hampir ibu menyerah, tapi demi melihat mu lahir ke dunia ini, tumbuh besar dan menjadi anak yang berguna, ibu terus berjuang walaupun harus berkorban diri ini demi kehadiran dirimu di dunia.

kamu telah lahir ke dunia ini, pertama kali melihatnya, ada perasaan bergejolak di hati ibu, ibu terharu dan bangga sekali bisa membawamu ke dunia ini, ibu berjanji, apapun yang terjadi, bagaimanapun susahnya hidup ini, anak ibu ini harus ibu besarkan dengan kedua tangan ibu…

Tidak mudah untuk membesarkan dirimu, kamu bandel sekali ketika kecil, suka bermain lupa waktu, berteman dengan anak-anak nakal, tidak mau makan, susah disuruh mandi, susah dibujuk tidur waktu malam hari, kadang kamu marah dan membentak ibu, kadang kamu mengejek ibu, kadang juga kamu menghina ibu…

Ketika besar, kamu merasa ibu terlalu membatasi diri mu, ini tidak boleh, itu tidak boleh. kamu juga merasa ibu terlalu kolot, ketinggalan jaman, tidak mengerti apa mau mu, tidak setuju terhadap setiap kelakuan mu…

Kadang sakit hati sekali ibu ini, tapi ingat ketika pertama kali menggendong mu, ketika melahirkanmu, semua sakit ini hilang seketika… kamu adalah anakku, anak kesayanganku…

Ibu telah berjanji akan membesarkan kamu, apapun yang terjadi, rintangan apapun yang ibu hadapi, karena kamu anakku… Harapan ibu besar kelak kamu bisa menjadi anak yang berguna… ibu cinta padamu, anakku…

Karena kamu lah, yang memberikan kekuatan pada ibu, membuat ibu mau bekerja keras pagi-siang-sore-malam, tidak takut akan sakit, derita.. Karena kehadiran dirimu lah membuat ibu ada artinya, bisa membesarkan dirimu dan mendengarkanmu memanggilku IBU, sungguh senang rasanya hati ini…

ibu tidak berharap banyak, hanya suatu saat, ketika dirimu sudah besar, kamu dapat menjadi anak yang baik, bisa hidup yang enak. Ibu mungkin sudah tua, tidak bisa hidup lama lagi, badan ibu ini sekarat, kerutan muka sudah banyak, perjalanan ibu mungkin tidak lama lagi.

Anakku, jika kamu bekerja keras, tidak perlu sampai memberikan rumah yang bagus, uang yang banyak, semuanya itu untuk dirimu saja. Ibu hanya berharap kamu mau menyisihkan sedikit waktumu untuk menemani masa-masa tua ibu, bisa disamping ibu dan ngobrol dengan ibu, itu sudah lebih dari cukup…

Ibu Bangga denganmu, nak, mungkin tidak pernah terucap lewat kata, tapi ini ibu rasakan dari lubuk hati yang dalam… Maafkan jika selama ini ibu pernah marah denganmu, memukulimu, melarangmu ini itu, semua ini demi kebaikanmu.

Ibu Cinta padamu… dari dulu, sekarang, dan selamanya…”

Dari cerita tersebut dapat saya simpulkan bahwa cinta seorang ibu terhadap anaknya tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Tidak ada satu kata pun yang dapat mewakili betapa sayang dan cinta nya ibu kepada kita. Cinta ibu tidak dapat dikatakan tapi kita rasakan.

Apapun yang pernah kita lakukan , seburuk apapun itu, ibu selalu mencintai kita dan bangga bahwa kita adalah anaknya. Ibu tidak pernah mengharapkan imbalan atas apa yang telah beliau lakukan terhadap kita. Yang mereka minta Cuma satu, sayang dan berikan waktu kita untuk ibu kita. Dengan menemaninya setiap hari dan selalu ada waktu untuknya mungkin itu sudah cukup membantu.

Dan dari semua tentang Cinta ibu kepada kita, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa, cinta ibu adalah cinta yang “sederhana” tapi “sempurna”.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun