Mohon tunggu...
aqil pratama
aqil pratama Mohon Tunggu... mahasiswa

hai! selamat datang dan selamat membaca :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsumsi Berlebihan Pasca Pandemi: Membedah Dampak Buruk Gaya Hidup Konsumtif di Tengah Kondisi Ekonomi yang Terguncang

8 Maret 2023   21:13 Diperbarui: 8 Maret 2023   21:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara hidup konsumeristik kita telah berubah akibat pandemi COVID-19. Banyak orang memilih untuk membeli secara online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk menghilangkan kebosanan ketika mayoritas negara di dunia memberlakukan lockdown atau pembatasan sosial. Karena itu, konsumsi dalam industri online termasuk e-commerce, layanan pengiriman makanan, dan platform streaming telah meningkat secara dramatis.

Meskipun demikian, ketika negara-negara mulai melanjutkan operasi rutinnya, beberapa orang mempertahankan pola konsumsinya meskipun iklim ekonomi tidak stabil. Mengkonsumsi secara berlebihan dapat memperburuk situasi ekonomi karena pengangguran meningkat dan pendapatan turun. Hidup konsumtif juga dapat merugikan lingkungan dan kesejahteraan emosional seseorang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa dampak buruk dari gaya hidup konsumtif pasca pandemi.

1. Masalah Kesehatan Mental

Perilaku konsumtif dapat menyebabkan masalah kesehatan mental termasuk keputusasaan dan kecemasan. Mereka yang terus terpapar media sosial dan iklan yang mendorong konsumsi mungkin merasa tertekan untuk melakukan pembelian yang tidak perlu. Selain itu, ketika seseorang membeli barang yang tidak mampu mereka beli, mereka bisa merasa gelisah dan tidak nyaman.

2. Penyumbang Polusi

Selain itu, penggunaan yang berlebihan dapat menghasilkan lebih banyak limbah dan polusi. Dengan melakukan pembelian impulsif atau mengikuti tren, konsumen mendorong produsen untuk membuat lebih banyak barang tersebut. Polusi dan sampah, termasuk sampah plastik dan emisi karbon, dapat meningkat sebagai akibatnya.

3. Menambah Beban Keuangan

Selain itu, konsumsi yang berlebihan dapat memperburuk situasi keuangan yang sedang tidak stabil. Ketika seseorang membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak mampu atau tidak mereka butuhkan, mereka mungkin mengalami masalah keuangan. Terutama selama periode pasca-pandemi yang menantang ketika banyak orang kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan.

4. Menekan Konsumsi yang Lebih Bertanggung Jawab

Gaya hidup konsumsi juga dapat menghambat konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Saat orang membeli barang yang tidak mereka butuhkan, mereka mungkin mengabaikan barang yang lebih penting dan berkelanjutan, seperti produk daerah, makanan organik atau barang bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun