Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Tanaman dapat ditanam dalam pot atau wadah lainnya dengan menggunakan air atau bahan-bahan porus lainnya, seperti kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya. Bertaman secara hidroponik dapat berkembang secara cepat karena memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan dalam hidroponik ini adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan bereproduksi lebih terjamin. Tanaman yang dapat dibudidayakan pada hidroponik sistem terapung hanyalah sayuran yang memiliki bobot ringan seperti selada, pakcoy, kailan, kangkung, dan jenis sawi-sawian.
Pertanian hidroponik telah menjadi solusi inovatif dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Metode ini menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif dengan menggunakan larutan nutrisi tanpa tanah. Di Desa Wonokerso sendiri, metode hidroponik sendiri telah dikenal beberapa tahun belakangan ini. Meskipun sudah dikenal sejak lama, tanaman hidroponik di Desa Wonokerso sudah ditinggalkan dan tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Berdasarkan informasi serta masukan yang diterima dari pihak desa, kelompok mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Malang berinisiatif untuk merevitalisasi tanaman hidroponik sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat desa.
Kegiatan revitalisasi tanaman hidroponik ini merupakan program kerja utama yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN UM. Kegiatan yang dilakukan selama 3 (tiga) minggu ini meliputi pengecekan, perbaikan, memfungsikan kembali instrumen hidroponik, serta penanaman kembali tanaman hidroponik
Program yang dilakukan pada rentag waktu antara 1 s.d 25 Maret 2024 ini diawali dengan mensurvei lokasi serta instrumen hidroponik yang pernah digunakan oleh masyarakat desa. Setelah dilakukan pengecekan instrumen, dilakukan pencatatan dan penyediaan instrumen yang akan digunakan dalam program revitalisasi.
Media tanam yang digunakan oleh kelompok mahasiswa KKN UM adalah media air yang nantinya akan diberikan nutrisi. Jenis tanaman yang dipilih terdiri dari dua macam tanaman, yaitu sawi hijau dan pakcoy. Bibit tanaman ini berasal dari kelompok mahasiswa KKN UM yang disemai dan dipindahkan ke dalam instrumen hidroponik yang telah berfungsi kembali.
Dengan kembali berfungsinya tanaman hidroponik di Desa Wonokerso, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di desa baik secara material berupa hasil panen maupun non-material berupa pengetahuan mengenai metode penanaman hidroponik. Mahasiswa KKN UM juga berharap bahwa tanaman hidroponik ini akan dilanjutkan oleh pihak Desa Wonokerso sebagai pemberdayaan masyarakat desa setelah berakhirnya masa pengabdian KKN.
Kegiatan revitalisasi hidroponik ini dilakukan oleh anggota kelompok KKN UM yang bertempat di Desa Wonokerso, Kabupaten Malang yang dijadikan sebagai program kerja utama. Kegiatan ini dilaksanakan dengan estimasi waktu kurang lebih selama 3 minggu. Program kerja ini merupakan usulan dari pihak desa yang dikarenakan hidroponik ini sudah lama tidak difungsikan sehingga program kerja ini menjadi salah satu program usulan dari pihak desa untuk merevitalisasikan kembali hidroponik agar dapat berfungsi kembali dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat Desa Wonokerso, Kabupaten Malang.
Program kerja ini dimulai pada tanggal 1 s.d 25 Maret 2024 mulai dari observasi untuk mensurvei secara langsung bagian-bagian yang rusak, pengecekan ulang setelah perbaikan dilakukan hingga menyiapkan media tanam bibit untuk menyemai ke hidroponik.
