Mohon tunggu...
Money Artikel Utama

Anak Muda, Regenerasi Petani, dan Upaya Menekan Krisis Pangan

25 Desember 2017   05:09 Diperbarui: 25 Desember 2017   11:52 2496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian di wilayah sekitar perkotaan memainkan peranan yang sangat penting dalam peningkatan produksi pangan, beberapa daerah seperti jawa barat sudah mulai menerapkan ini. 

Jika kita melihat letak geografis bangsa Indonesia, khususnya pulau Jawa, bisa dikatakan lahan pertanian jauh lebih kecil bila disandingkan dengan wilayah perkotaan. Faktor luas tanah ini bisa dijadikan momentum apakah pertanian di perkotaan jauh lebih efektif dan efisien, atau sekedar menjadi cadangan bahan makanan semata ? mungkin manfaat urban farming sebagai cadangan pangan jauh lebih realistis.

Manfaat Urban Farming juga akan memberikan kepuasan pada saat memanen dan juga mengkonsumsinya. Panen dari tanaman yang dimiliki sendiri juga dapat menghemat pengeluaran uang belanja yang di anggarkan untuk membeli sayur atau buah. 

Selain itu, lingkungan pekarangan juga akan menjadi lebih indah dengan tampilan hijaunya daun dari sayuran dan buah-buahan. Jangan banyak berpikir jika ingin memulai kegiatan bertani di pekarangan rumah, area perkantoran dan gedung pencakar langit di perkotaan (urban farming).

Lalu dimulai darimana ? jika kita berpikir Urbanisasi adalah sesuatu yang tak terelakan, saya rasa Pemerintah daerah harus memaksimalkan sosialisasi terkait pertanian perkotaan. Namun Pemerintah Daerah belum lah cukup, selain karena faktor kuantitas sumber daya, dibutuhkan pula Sarjana Pertanian, atau paling tidak dibentuk badan pelayanan pertanian di berbagai kampus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. 

Mulai dari Urban Farming setidaknya generasi muda bisa lebih berperan dan termotivasi untuk menjadi petani yang bermanfaat bagi kebanyakan orang. Dengan begitu bangsa ini tak perlu was-was akan mandeknya regenerasi petani, terutama bagi sarjana pertanian yang enggan menjadi petani.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun