Mohon tunggu...
Fiza A
Fiza A Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Memiliki hobi menulis dan berkunjung ke tempat baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Inggris untuk Pelarian

23 Juni 2024   22:28 Diperbarui: 24 Juni 2024   04:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita pasti tidak asing dengan yang namanya Kampung Inggris. Kampung Inggris adalah sebuah julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, dan Jalan Kemuning atau beberapa nama jalan lainnya di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan tersebut berkembang menjadi tempat belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya yang sangat populer, dengan lebih dari 100 lembaga kursus yang menawarkan berbagai metode, fasilitas, kurikulum, durasi belajar, dan modul ajar yang berbeda-beda.

Sebelum adanya Kampung Inggris, Pare hanya sebuah wilayah biasa di Kediri, Jawa Timur. Namun pada 15 Juni 1977 berdiri sebuah lembaga kursus pertama yang bernama Basic English Course (BEC) dan didirikan oleh seseorang bernama M. Kalend Osen. BEC berdiri sebagai lembaga kursus Bahasa Inggris pertama di daerah tersebut dan telah berkembang menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris yang sangat terkenal di Indonesia. Singkatnya, hal ini menjadi cikal bakal berdirinya Kampung Inggris dan saat ini Kampung Inggris sudah berdiri lebih dari 100 lembaga kursus bahasa asing. Pada 2022 lalu M. Kalend Osen mendapat rekor Museum Dunia-Indonesia (MURI) karena sebagai perintis Kampung Inggris.

Seiring berjalannya waktu, Kampung Inggris menjadi populer dari masa ke masa hingga saat ini dan sudah dikenal banyak orang dari seluruh Indonesia maupun mancanegara.  Tak jarang ada wisatawan asing yang datang meskipun hanya sekadar berkunjung saja maupun ikut terlibat dalam proses pembelajaran bahasa asing tersebut. Dalam satu bulan saat musim liburan sekolah, jumlah kedatangan di Kampung Inggris bisa melonjak mencapai 65% dari biasanya. Jumlah yang bisa dibilang sangat banyak dan pasti terjadi saat musim liburan sekolah.

Biasanya musim libur sekolah terjadi pada bulan Juni-Juli. Pada bulan itu juga banyak anak yang sudah berakhir masa sekolahnya alias lulus dari sekolah. Dan yang menjadi permasalahan adalah para anak SMA yang baru saja lulus dan belum mendapatkan kuliah di universitas yang diinginkan sehingga memutuskan untuk gap year. Maka dari itu Kampung Inggris adalah jawaban yang tepat untuk mengisi kekosongan hidup selama satu tahun kedepan untuk menunggu tes masuk universitas di tahun berikutnya.

Tak sedikit juga orang yang menjadikan Kampung Inggris sebagai pelarian. Entah karena gap year, atau hal lainnya. Banyak orang yang menjadikan Kampung Inggris sebagai pelarian karena ingin meninggalkan masalah di kota asalnya dan mencari kehidupan baru di Kampung Inggris. Suasana yang nyaman, biaya hidup yang murah, kota yang asri, dan minim polusi membuat orang yang merantau kemari semakin betah untuk tinggal. Tak tanggung-tanggung, ada banyak anak rantau yang tetap tinggal disini meskipun masa kursus bahasanya sudah selesai. Faktor lainnya yakni lingkungan yang nyaman, masyarakat yang ramah, dan supportif untuk pembelajaran adalah beberapa hal penting yang dimiliki Kampung Inggris.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kampung Inggris ini adalah tempat yang cocok untuk kalian yang ingin melarikan diri sejenak dari riuhnya kehidupan tapi tetap melakukan hal yang positif. Saat di Kampung Inggris juga akan mendapatkan tutor yang berkualitas, dan teman-teman yang sangat baik dan supportif dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jika bosan dan ingin menyegarkan pikiran sejenak, Kampung Inggris punya spot nongkrong favorit para anak rantau terbaik di sore hari dan bisa menikmati street food dengan banyak macam pilihan dan harganya terjangkau. Jadi, tunggu apalagi? Yuk kunjungi Kampung Inggris untuk pelarian sejenak dari riuhnya kehidupan yang ada dan bonusnya kita bisa fasih berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun