Mohon tunggu...
Loly Sariska Manik
Loly Sariska Manik Mohon Tunggu... -

Manusia tidak pernah dapat hidup dengan hanya kesucian dalam perbuatan. Dengan hadirku di gereja, aku merasa curang terhadap Tuhan.\r\n\r\n_ La Barka _

Selanjutnya

Tutup

Catatan

WednesdayBluesy, 21th March 2012

21 Maret 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bisa bilang apa?

Di otakku ini aku hanya bisa berpikir bahwa rasa sakit ditiap deburan hatiku adalah hasil tuain cinta untukmu.
Bahwa aku selalu menutup rasa marah dan kesal rapat-rapat walau kau tidak mengizinkan matamu menatap sebentar ke arahku.
Bahwa aku tidak perlu merasa meminta kau juga mengucapkan "Aku cinta padamu" saat kukatakan "aku cinta kau, Im".

Aku bisa bilang apa?
Aku takut sekali.
Takut rasa kecintaanku yang besar padamu ini berubah menjadi ke-Tidakperdulian yang benar-benar.
Aku takut tidak perduli walau kau sangat menyakiti hatiku dengan sifat kekanak-kanakkanmu.
Aku takut tidak perduli walau kau berkali-kali merusak janji yang kau buat sendiri.
Aku takut benar-benar tidak perduli kau yang tidak perduli padaku.

Aku bisa bilang apa, Im?

Kau bahkan tidak menelpon untuk mengucapkan "Selamat Ulang Tahun, Sayang" dan aku masih saja memaklumi dengan perasaan cinta yang benar-benar untukmu.

Aku bisa bilang apa, Im?

Kau yang membiarkan aku menunggu di stasiun berjam-jam, dengan keyakinan pada hatiku bahwa kau pasti akan menyempatkan waktu berhargamu sebentar saja untuk menemuiku.
Kau tidak datang. Tapi aku sangat sayang kau, Im. Aku bisa bilang apa?

Atau kau saja yang bilang?

Kau bilang saja, "Pergilah, aku tidak pernah memikirkanmu dihidupku barang sedetik pun."

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun