Mohon tunggu...
april yanti
april yanti Mohon Tunggu... -

smk prudent school

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta Kota Malam

8 Februari 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:55 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia akan menjadi salah satu topic tentang kehidupan malam diseantero dunia. Moammar Emka, atau Emka, penulis bestseller Indonesia memang tahu benar seluk beluk kehidupan malam di Jakarta ini setelah 6 tahun di jelajahinya. Ini memang tidak ladzim : Sashimi, hidangan ikan mentah jepang di persembahkan tidak pada piring, tapi PADA TUBUH TELANJANG WANITA CANTIK & SENSUAL, tulis emka dalam buku pertamanya. Menyusuri jalan jalan-jalan kota dalam BMW hitamnya, mencari trend baru bagi risetnya dia mengatakan, “Apapun yang anda cari dan kapanpun, anda akan menemukannya.” Club-club sex, pesta-pesta dengan penari-penari striptease dirumah-rumah pribadi, semuanya di detilkan secara rapi dalam buku hitam mungil Emka. Sekilas tentang buku yang di tilis Moammar emka.

Namun di sisi lain kehidupan Jakarta. Kebanyakan orang memiliki persepsi yang negative begitu mendengar kata-kata kehidupan malam Jakarta. Akan tetapi ternyata tak semua warga Jakarta yang masih berada di luar rumah di malam hari melakukan aktifitas yang negative. Kemacetan yang demikian parah aktivitas bisnis yang luar biasa kadang tidak memungkinkan mereka untuk menghabiskan malam hari di rumah. Marilah kita telisik sejenak apa saja aktivitas warga Jakarta di malam hari.

Di pusat kota Jakarta banyak terdapat kawasan perkantoran. Karyawannya yang kebanyakan eksekutif muda lajang sering menghabiskan malam di sebagiuan hari-hari mereka untuk bekerja keras, sementara malam di hari-harinya untuk bersenang-senang. Kemacetan yang semakin parah membuat mereka enggan cepat pulang, karena toh perjalanan pasti akan makan waktu lama. Mereka merasa lebih baik waktu tersebut dimanfaatkan dari pada harus habis dijalan. Jika masih ada pekerjaan yang perlu dibahas bersama dalam pertemuan setelah jam kerja, para eksekutif muda lajang ini biasanya mengasmbil lokasi kafe atau restoran cepat saji yang buka hingga larut malam. Rapat pun dilanjutkan dengan di temani secangkir kopi dan suasana santai. Setelah kemacetan berkurang, baru mereka akan pulang kerumah.

Seperti juga eksekitif muda, professional yang memiliki jabatan lebih tinggi, lebih berumur, dan sudah berkeluarga, juga melewatkan kehidupan malam Jakarta dengan melanjutkan pekerjaan. Namun lain halnya dengan eksekutif muda yang senang berkumpul di tempat lain di luar kantor, professional lebih suka mengerjakannya di kantor saja.

Di kota Jakarta tak sedikit kafe maupun restoran cepat saji yang buka 24 jam sehari. Karyawan yang juga sedang melanjutkan pendidikan di jenjang S2 biasanya mengambil kelas malam atau Sbtu/Minggu. Di perkuliahan S2 para mahasiswa biasanya banyak mendapat tugas pribadi dan kelompok. Tugas kelompok biasanya mereka kerjakan di kafe atau restoran cepat saji 24 jam ini usai belajar di kelas malam. Mereka tak punya banyak pilihan waktu untuk bertemu karena selain malam hari yang agak larut ini, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Jika karyawan yang memiliki kendaraan sendiri memilih pulang lebih malam untuk menghindari kemacetan, pengguna jasa angkutan umum harus rela tenggelam dalam kemacetan malam karena kendaraan umum hanya beroprasi hingga pukul 21.00-22.00. Pekerja lain yang juga memanfaatkan jasa angkutan umum untuk menjajakan dagangannya bahkan masih melanjutkan aktivitasnya ketika angkutan umum tak lagi beredar demi kehidupan anak istri yang jarang di temuinya.

Inilah sisi gelap kehidupan malam Jakarta yang lebih sering di ekspos ke media. Para pekerja seks komersil mulai beraksi di jalan jalan maupun diskotik. Di tempat inilah biasanya musuh besar pemuda bangsa bersarang, yaitu seks bebas dan narkoba. Banyak yang awalnya berniat hanya untuk mencoba namun kemudian tuk kuasa menghentikan diri untuk tak mengulanginya lagi. Banyak yang tak tahu apa-apa, hanya sekedar memenuhi ajakan teman, lalu akhirnya jadi terjerumus. Dan banyak juga yang sudah terjerumus. Dan banyak juga yang sudah terjerumus tak ingin sendirian, mengajak orang lain agar sama-sama hancur.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun