Mohon tunggu...
Aprillia Putri Nur Aini
Aprillia Putri Nur Aini Mohon Tunggu... MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Nyawa yang Hilang dalam Gelombang Demonstrasi

6 Oktober 2025   10:00 Diperbarui: 6 Oktober 2025   08:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah tragedi merenggut nyawa seorang pemuda berusia 21 tahun yaitu Affan Kurniawan. Ia bukan mahasiswa yang turun ikut serta ke jalan, bukan pula pejuang yang bersuara lantang melawan kebijakan negara. Ia hanya seorang driver ojek online yang sedang mengantarkan pesanan makanan ditengah ramainya demo. Namun hidupnya berakhir dengan cara yang memilukan, yaitu terlindas mobil Barracuda milik Brimob yang tengah melaju di tengah kerumunan pada pendemo.

Kematian Affan tidak bisa dipandang sekadar sebagai kecelakaan lalu lintas. Ia menyimpan makna yang jauh lebih dalam tentang bagaimana relasi kuasa bekerja di ruang publik. Barracuda yang gagah dan menakutkan itu bukan sekadar kendaraan tempur tapi juga kekuasaan dan kontrol negara terhadap masyarakat. Kematian Affan juga memicu reaksi keras dari masyarakat dan komunitas ojek online. Banyak yang mengecam tindakan aparat kepolisian dan menuntut keadilan. 

Video amatir yang merekam detik-detik Affan kehilangan nyawa menyebar luas di media sosial. Publik tidak membentuk kejadian itu sebagai kecelakaan, melainkan sebagai bukti bahwa negara gagal melindungi warganya.

Media sosial pun menjadi ruang perlawanan, tempat publik membalik narasi dominan. Aparat yang biasanya tampil sebagai penjaga ketertiban kini justru dianggap pelanggar. Ketika Kapolri datang menemui keluarga Affan dengan air mata dan permintaan maaf, itu pun dibaca publik dengan rasa campur aduk.

Kejadian ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan kekerasan aparat terhadap warga sipil. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menuntut keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun