Selain mengadakan program bimbingan belajar, mahasiswi juga mengadakan kegiatan penyuluhan Adaptasi Kebiasaan Baru, langkah mencuci tangan yang benar, dan cara pembuatan disinfektan kepada warga setempat.
Kegiatan ini didasari dengan pengamatan mahasiswi yang melihat bahwa warga Kalilunjar masih abai dan kurang memiliki pemahaman yang cukup mengenai protokol kesehatan dan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini.
Terhitung mulai dari minggu keempat hingga kelima, mahasiswi mengadakan sosialisasi kepada tujuh warga yang bersedia menghadiri kegiatan ini. Materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru.
Seperti yang mahasiswi sampaikan, Adaptasi Kebiasaan Baru dinarasikan untuk mengganti istilah New Normal yang bertujuan agar masyarakat meninggalkan kebiasaan lama yang dapat menjadi sumber penyebaran virus seperti, berjabat tangan, cipika-cipiki, malas cuci tangan, dll.
Sedangkan kebiasaan baru yang harus diterapkan masyarakat adalah kebiasaan seperti tidak bersalaman dulu, menjaga pola hidup bersih, menjaga imunitas tubuh, jaga jarak, gunakan uang elektronik, sering mandi, dan menggunakan masker bila berada dikerumunan. Sosialisasi ini dilanjutkan secara door to door dengan media berupa poster yang akan dibagikan kepada warga RT 02.
Selain itu, agar sosialisasi dapat mencakup seluruh sasaran, yaitu warga Kalilunjar, mahasiswi membuat video sosialisasi yang diunggah pada channel Youtube mahasiswi dan juga disebarkan melalui WhatsApp Group warga. Tidak hanya itu, sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus, pembuatan disinfektan dengan produk rumah tangga turut diajarkan mahasiswi kepada warga setempat.
Penulis: Aprilia Rismawati (mahasiswi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro)
Editor: Dr. Amirudin, MA. (Dosen KKN)