Mohon tunggu...
Aprilia PutriPermata
Aprilia PutriPermata Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai hal-hal dunia kesehatan dan kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pena dan Warna Cita: "Dua Hari Mengukir Mimpi Siswa Kradenan"

1 Agustus 2025   13:07 Diperbarui: 1 Agustus 2025   15:58 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Guru SD Negeri 4 Kradenan (Sumber: Foto Pribadi Penulis)

Foto Bersama Guru MI NU 2 Kradenan (Sumber: Foto Pribadi Penulis)
Foto Bersama Guru MI NU 2 Kradenan (Sumber: Foto Pribadi Penulis)

Kradenan, 16–17 Juli 2025. 60 siswa kelas III dari SDN 2 Kradenan dan SD MI/NU 2 Kradenan larut dalam warna, kata, dan semangat selama menjadi peserta Program KKN BBK 6 Universitas Airlangga bertajuk “PENATA: Pena dan Warna Cita.”

Kegiatan dibuka dengan diskusi interaktif tentang pentingnya cita-cita dan langkah konkret meraihnya sejak dini. Tim Pemateri dari BBK 6 Kradenan Unair menekankan tiga poin: kenali minat, susun rencana, dan konsisten belajar. Peserta merespons dengan antusias, menyebut profesi impian mulai dari dokter hingga pengusaha. Selain sesi interaktif, penyampaian materi juga menggunakan slideshow bergambar disertai gambar-gambar profesi yang bertujuan untuk mengunci perhatian peserta (menekan distraksi di kelas), mempermudah penyerapan konsep (peserta lebih cepat mengaitkan teori dengan contoh nyata), dan mendorong diskusi aktif (setiap slide memicu pertanyaan spontan dari peserta), membuat sesi tetap hidup.  

Usai penyampaian materi, peserta diarahkan untuk menggambar profesi pilihannya pada lembar kerja yang telah dibagikan oleh Tim BBK 6 Kradenan Unair (tim panitia) sekaligus krayon sebagai penunjang kreativitas peserta dalam melukis profesi impian pilihannya. Dalam sesi ini, tim panitia tersebar untuk membimbing peserta yang kesulitan atau kebingungan. Meski sempat muncul distraksi khas anak usia 8–9 tahun, tim panitia sigap memulihkan fokus lewat permainan tepuk ritmik. Peserta yang selesai mengerjakan lebih awal, diberikan ruang untuk mengabadikan hasil kreativitasnya. Hasil gambar mengungkap pola menarik: operator Sound Horeg menjadi pilihan cita-cita terpopuler, diikuti oleh dokter, polisi, dan guru, sisanya tersebar pada koki, pengusaha, dan seniman. Usai sesi gambar, disediakan sesi presentasi hasil karya peserta di depan kelas tanpa naskah tertulis dengan menjelaskan: cita-cita yang dipilih, alasan memilih cita-cita, keahlian/kemampuan yang dibutuhkan, dan langkah yang bisa ditempuh sekarang. 

Program PENATA: Pena & Warna Cita ini diharapkan membuka wawasan siswa SD di Kradenan untuk mengenal ragam tentang berbagai macam pilihan karir sejak dini, memantik semangat belajar, sekaligus melatih kepercayaan diri di depan teman-teman. Cita-cita mereka bukan hanya dituangkan dalam gambar, tetapi juga dipresentasikan secara lisan sebagai latihan public speaking yang menyenangkan. Kegiatan berjalan lancar, meninggalkan jejak nyata: siswa pulang membawa sketsa mimpi, data minat diri, dan pengalaman presentasi yang melekat di ingatan. Kegiatan berakhir tanpa seremoni besar, tetapi meninggalkan gema semangat di ruang kelas Kradenan. Semoga program serupa terus bergulir, agar lebih banyak anak desa berani merancang masa depan dan percaya bahwa mimpi mereka selalu layak diperjuangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun