Fani sadar bahwa apa yang sudah Ia lakukan bersama Lelaki pilihan keluarganya itu, lama-lama akan mendatangkan murka Tuhan kepada mereka. Fani lelah bersandiwara, Fani tidak mau menjadi orang munafik selamanya.Â
Kehidupan rumah tangganya selama ini bersama Lelaki pilihan keluarganya itu hanyalah sandiwara belaka. Sebab kenyataannya walaupun status pernikahan mereka syah di hukum Negara, tapi Fani tidak mau selamanya membohongi dirinya sendiri demi nama baik di mata manusia.
Hubungannya dengan Lelaki pilihan keluarganya itu Cuma dagelan pernikahan semata, toh selama menjadi Istri dari Lelaki itu dia bebas pacaran dengan siapa saja, begitupun sebaliknya. Dan Lelaki itu cuma berkata, "Ini hanya rahasia kita berdua dan orang lain tidak perlu mengetahuinya!"
Dan ketika Fani mencoba untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada keluarga besarnya, mereka semua tidak ada yang mempercayai ucapannya, bahkan malah terus memintanya untuk bersandiwara dengan alasan nama baik keluarga.
Saat ini Fani hanya ingin berubah, menjadi wanita baik-baik dan hidup bersama Anak-anaknya yang sudah terlanjur lahir dari rahimnya, buah dari pernikahannya dengan Lelaki itu.Â
Jika mau jujur, sebenarnya Fani sendiri merasa berdosa dengan Anak-anaknya setiap kali teringat bahwa kedua orangtua mereka bukanlah orangtua yang baik bagi mereka.
Semua kemunafikan itu tertutup rapat dengan sempurna, dimana mereka berdua bisa menutupinya selama sekian tahun lamanya.
Catatan: Di buat oleh, Warkasa1919 dan Aprianidinni.. Cerita ini berdasarkan pengakuan dari seseorang yang tidak ingin disebutkan nama aslinya, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu hanyalah ilustrasi semata untuk mempermanis cerita dan tidak ada unsur kesengajaan. Cerita ini juga tayang di secangkirkopibersama.com