Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merjuki alias Juki

18 November 2017   12:50 Diperbarui: 18 November 2017   13:27 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

MARJUKI ALIAS JUKI

Oleh Apriani Dinni SN

Kepala SDN Karya Mulya II

Hari masih pagi, ketika aku menginjakkan kaki di sekolah baru. Sekolah yang berada di pinggiran, tempatnya sangat tersembunyi. Tidak semua orang tahu letak sekolah ini. Awal bertugas di sekolah baru , aku juga kesasar mencari-cari tak ketemu, sampai aku bertanya pada orang-orang yang kebetulan berpapasan denganku, mereka juga kebanyakan tidak tahu sampai orang keempat baru tahu, dan menunjukkan lokasi sekolah tersebut. Aku malu juga karena sekolah tersebut masih satu kecamatan dengan tempatku mengajar, dan rumahku juga masih di kecamatan yang sama, entahlah mungkin aku yang kuper.

Pertamakali melihat sosok Marjuki alias Juki, aku merasa takut. Dengan sorot matanya yang tajam, tapi kosong seolah ada di dunia lain. Jujur aku punya pengalaman yang tidak menggenakkan dengan orang stres dan orang gila, sampai sekarang masih takut teringat aku pernah di kejar orang gila, di cubit orang stres dan diikuti sampai kepalaku ikut pusing menghindarinya.

Kembali pada Marjuki alias Juki, aku sering melihat dia di Sekolah, duduk menyendiri sambil melamun. Dia akan di sana dari pagi sampai anak-anak pulang, baru ia pulang, begitu terus setiap hari. Awalnya aku acuhkan, karena rasa takut. Lama kelamaan dia jadi perhatianku, dia tak pernah mengganggu orang lain atau mengamuk.

Suatu hari, aku memberanikan diri, ku panggil Juki, aku berusaha mengajak bicara. Dia bengong dan bingung ketika diajak bicara, lambat laun seiring aku sering mengajaknya bicara, dia mulai respon dan tersenyum.

"Juki, coba sebutkan nama ibu siapa".

"Bbbbbbuuuuu Nini'.

"Bu Dinni, Juki".

"Bbbbbuuu Innnnnni", katanya dengan susah payah, sampai ludahnya muncrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun