MARJUKI ALIAS JUKI
Oleh Apriani Dinni SN
Kepala SDN Karya Mulya II
Hari masih pagi, ketika aku menginjakkan kaki di sekolah baru. Sekolah yang berada di pinggiran, tempatnya sangat tersembunyi. Tidak semua orang tahu letak sekolah ini. Awal bertugas di sekolah baru , aku juga kesasar mencari-cari tak ketemu, sampai aku bertanya pada orang-orang yang kebetulan berpapasan denganku, mereka juga kebanyakan tidak tahu sampai orang keempat baru tahu, dan menunjukkan lokasi sekolah tersebut. Aku malu juga karena sekolah tersebut masih satu kecamatan dengan tempatku mengajar, dan rumahku juga masih di kecamatan yang sama, entahlah mungkin aku yang kuper.
Pertamakali melihat sosok Marjuki alias Juki, aku merasa takut. Dengan sorot matanya yang tajam, tapi kosong seolah ada di dunia lain. Jujur aku punya pengalaman yang tidak menggenakkan dengan orang stres dan orang gila, sampai sekarang masih takut teringat aku pernah di kejar orang gila, di cubit orang stres dan diikuti sampai kepalaku ikut pusing menghindarinya.
Kembali pada Marjuki alias Juki, aku sering melihat dia di Sekolah, duduk menyendiri sambil melamun. Dia akan di sana dari pagi sampai anak-anak pulang, baru ia pulang, begitu terus setiap hari. Awalnya aku acuhkan, karena rasa takut. Lama kelamaan dia jadi perhatianku, dia tak pernah mengganggu orang lain atau mengamuk.
Suatu hari, aku memberanikan diri, ku panggil Juki, aku berusaha mengajak bicara. Dia bengong dan bingung ketika diajak bicara, lambat laun seiring aku sering mengajaknya bicara, dia mulai respon dan tersenyum.
"Juki, coba sebutkan nama ibu siapa".
"Bbbbbbuuuuu Nini'.
"Bu Dinni, Juki".
"Bbbbbuuu Innnnnni", katanya dengan susah payah, sampai ludahnya muncrat.