Mohon tunggu...
Apriyan Sucipto SHMH
Apriyan Sucipto SHMH Mohon Tunggu... ASN -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Proletarian..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rindu akan Rejeki Kehadiran Anak yang Soleh

2 Januari 2018   14:21 Diperbarui: 2 Januari 2018   22:16 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa," (QS Al Furqan [25] : 74)

Agar orang tua mampu menggapai derajat kesalihan anaknya dan memetik buah hatinya sehingga menjadi simpanan paling mahal di akherat kelak, dan keinginannya tidak pupus serta harapannya tidak kandas. Maka setiap orang tua harus berpegang teguh dengan al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih, memiliki ilmu agama yang cukup, menumbuhkan kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan anak dan memadatkan bimbingan aqidah dan akhlak Islam kepada mereka serta menjauhkan mereka dari teman-teman yang buruk dan lingkungan rusak.

Pendidikan untuk Anak Shalih

Anak selalu dipandang sebagai karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala, buah hati, peneduh mata, kebanggaan orang tua, penyejuk jiwa, pelibur lara dan belahan jiwa yang berjalan di muka bumi sekaligus perhiasan dunia, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Dijadikan indah pada (pandangan manusia) kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik(Surga).(QS. Ali Imran [3] : 14)

Anak ibarat bunga yang senantiasa menebar aroma wangi bagi setiap sudut kehidupan orang tuanya, bahkan anak menjadi perekat hubungan kedua pasangan yang sedang dirundung konflik pasutri dan bisa menambah harmonis kehidupan rumah tangga. Namun terkadang anak juga bagaikan secawan arak yang membuat orang tuanya mabuk kepayang dan terjatuh dalam fitnah dunia sehingga binasa di dunia dan akherat. 

Agar orang tua tetap untung dan bahagia punya anak maka harus mengerahkan jerih payah untuk mendidik, karena untuk mendapatkan anak shalih tidak semudah membalik tangan tetapi dibutuhkan usaha serius dan kerja keras serta kerja sama kompak antara kedua orang tua dalam merealisasikan harapan tersebut, terutama meluruskan pemahanan tentang konsep pendidikkan anak. Sebab pendidikan ibarat proses menyemai tanaman bila tamanan setelah tumbuh dipupuk dan disemprot hamanya dengan rutin maka tanaman akan tumbuh lebat dan memberikan buah terbaiknya saat musim panen.

Dan anak bisa menjadi shalih hanya dengan peran aktif orang tua dalam membimbing, mengarahkan dan mendidiknya secara benar dan ikhlas. Walaupun anak terlahir dalam keadaan fitrah, namun seiring berjalannya waktu peran orang tua sangat menentukan baik dan buruk pribadi anak-anaknya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberitakan tentang hal itu dalam sabdanya:

"Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (bertauhid). Maka kedua ibu bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Bagaikan onta yang lahir sehat, apakah kamu menemuinya cacat." Kemudian Abu Hurairah berkata: "Dan Bacalah firman Allah jika kamu mau":

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(QS. Ar Ruum [30] : 30). [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun