Mohon tunggu...
Apri Aji Junanto Saputra
Apri Aji Junanto Saputra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebelum mati, aku ingin berkarya. (Philosophy of Life)

YouTube: Apri Aji Junanto Saputra Instagram: @apriajijunantos

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur"

2 Juni 2022   14:32 Diperbarui: 2 Juni 2022   14:39 7361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Akulah perempuan yang terlempar yang terhempas dari arus besar kehidupan Jemaah yang sedang giat-giatnya dan tengah berlomba untuk menciptakan sebuah kehidupan baru yang dilingkari cincin firman. Tapi aku tidak setegar Hawa yang biarpun dikelilingi kesunyian abadi, ia tetap tegak di puncak-puncak bukit dan badai dan tetap tegar menantang dengan riak-riak doa yang tersisa..."

Judul Buku Novel:  Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur: Memoar Luka Seorang Muslimah

Penulis:  Muhidin M. Dahlan

Penerbit:  ScriPta Manent, 2005.

Cetakan:  Cetakan ke1-16

Tebal buku:  269 12 x 19 cm

Buku yang akan saya review berjudul, "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur: Memoar Luka Seorang Muslimah". Sebuah judul buku yang sangat menarik perhatian menurutku. Penulis buku ini Muhdin M. Dahlan, ia menuliskan kisah novelnya ini diambil dari kisah nyata dan novel ini mewakili keresahanku selama ini.

Ketika membaca buku ini, saya dalam keadaan marah, kesal, dan sesekali menggelengkan kepala. Disamping itu, saya salut sama penulisnya karena dia berani menelanjangi kebobrokan kondisi sosial kita yang selama ini terlihat polos dan penulis pun sangat berani membuka semua hal secara khusus orang-orang yang selama ini tampaknya terlihat baik, kalem, suci, tapi ternyata di dalamnya ada kebusukan yang tersimpan.

Selain itu buku ini, menceritakan bagaimana dan sejauh mana perjalanan hidup seorang muslimah yang pada mulanya mengabaikan agama. Lambat laun, ia sudah peduli dengan agama karena berkat dari teman dekatnya, dari situ dia mulai belajar ilmu agama, hingga ingin melaksanakan semua perintah agama.

Berjalannya waktu, dalam perjalanan hidupnya menjadi manusia yang beragama dengan total. Seorang muslimah itu mulai berinteraksi dengan orang-orang yang tampaknya sangat agamais dan memiliki tekad untuk membela agama, bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk masyarakat sebangsa lainya. Tentu hal ini membuatnya semakin bersemangat menjalankan perintah agama.

Ketika dia cukup lama bergabung dengan kelompok agamis itu,  dia akhirnya tidak taat lagi dengan perintah agama melainkan dia mengalami kemunduran yang sangat drastis. Semua itu dikarenakan, rasa kecewanya terhadap kelompok-kelompok agamis, yang ternyata mereka hanya menggunakan jubah agama untuk menutupi kebusukan mereka. Dalam kondisi kecewa atau kaget, ia pun menjadi manusia yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Dia yang dulu taat  pada agama, kini sudah muak untuk beribadah. Dia yang dulu sangat fanatik dengan maksiat, kini hidup dalam dunia yang penuh dengan kemaksiatan. Akan tetapi, dalam menjalani kehidupannya yang terbalik itu, ia memikirkan apa yang orang lain tidak pikirkan.

Nah dari situlah, pembaca diajak untuk membuka mata lebar-lebar dengan melihat lingkungan sekitar dengan lebih kritis, karena apa yang tampak di luar, bisa jadi sangat berbeda dengan yang ada di dalam. Di luar, orang bisa terlihat sangat berwibawa atau suci, untuk menunjukkan dirinya bahwa dia bertuhan.

Secara pribadi, buku ini sangat wajib dibaca untuk bahan merenung. Setelah kubaca buku ini, saya bertanya pada diriku, apakah selama ini saya benar2 beragama? Atau jangan-jangan, selama ini saya hanya beragama karena tuntutan administrasi.

Tersedia juga versi vidio/audio-nya. Dapat dikunjungi di sini https://youtu.be/uefQJ27ShYk

IG: @apriajijunantos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun