Mohon tunggu...
Apri Aji Junanto Saputra
Apri Aji Junanto Saputra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebelum mati, aku ingin berkarya. (Philosophy of Life)

YouTube: Apri Aji Junanto Saputra Instagram: @apriajijunantos

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Bergeraklah Mahasiswa!", Mahasiswa Harus Berani Melawan Dirinya Sendiri

27 Februari 2020   09:31 Diperbarui: 27 Februari 2020   12:21 2339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian mahasiswa hari ini kurang percaya pada dirinya sendiri, tidak mau mencoba sesuatu yang baru padahal dalam dirinya itu mampu untuk berorganisasi. Salah satu sebab yang saya temukan, bahwa mereka itu sudah didoktrin lebih dulu dari orangtua, dosen yang dikenal dalam kampus, senior-senior, dan kakaknya yang sudah sarjana yang di mana semenjak masa kuliah tidak pernah terlibat dalam dunia organisasi. 

Doktrin yang diberikan itu rata-rata seperti ini, fokus kuliah saja agar cepat wisuda, jangan berorganisasi karena itu menghalangi kuliah dan nilaimu berantakkan nanti. Padahal ini semua dikembalikan lagi setiap pribadi, bagaimana ia bisa mengatur waktunya dan pengendalian diri. 

Menurutku, jika mahasiswa tidak mempunyai pengalaman dalam dunia organisasi mereka sulit beradapatasi di dunia kerja. Karena setiap pekerjaan itu terorganisir, kita tidak bisa hindari yang namanya organisasi.

Apalagi jika kita ingin mengorganisir rakyat untuk menjadi tangan kanannya dalam mengambil sikap mengkritik kebijakan pemerintah yang cenderung keliru. Mahasiswa sejati adalah mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan).

Melalui organisasi, mahasiswa diajarkan untuk melihat langsung situasi politik, sosial, dan ekonomi yang cenderung berbahaya bagi negara ini.

Selain ilmu dari Eko Prasetyo, buku ini memberikan ilmu dari Albert Einstein dalam wawancara khusus (hlm.82). Memahami dialog tersebut, saya mengambil kesimpulan : Bahwa orang-orang jenius itu pasti diperhadapkan berbagai dinamika "Jika kita merasakan kegagalan, tanpa disadari bahwa kita mendekati kesuksesan".

Melalui karya seni dan sastra yaitu puisi, novel, dan cerpen memiliki kekuatan tersendiri dalam mengatakan dan menyatakan sesuatu (hlm.111). Tokoh puitis perlawanan, seperti Widji Thukul dan Tokoh novel Pramoednya Ananta Toer yang namanya harum karena berdiri pada garis perlawanan, dari karyanya yang mengkritik kebijakkan pemerintah. 

Saya kagum dengan kalimat ini "Karya seni bukan hanya jembatan realitas melainkan suara pemberontakkan" (hlm.111). Pada intinya yang ingin disampaikan oleh penulis, selain mahasiswa datang kuliah, berorganisasi, penulis berharap agar mahasiswa juga berkarya dalam bidang seni dan sastra yang sebagai modal untuk bergerakkan mahasiswa, karena bagi dia karya sastra hampir-hampir tak banyak diminati.

Bagi penulis sendiri, itu disebabkan karena munculnya berbagai pemahaman yang keliru tentang seni, beranggapan seni tak punya faedah sama sekali. Bagi saya pribadi, seni itu berfaedah karena saya sepakat dengan penulis atas pernyataannya bahwa seni dan sastra itu memiliki kekuatan tersendiri dalam mengatakan dan menyatakan sesuatu. 

Artinya begini, jika ada sesuatu yang ingin suarakan entah itu kepentingan mahasiswa atau rakyat suara kita berkoar-koar dengan lantang dibantu alat pengeras suara (toa), tapi suara kita tidak didengarkan juga oleh mereka. Oleh karena itu, bergeraklah melalui karya puisi, novel, dan cerpen tuliskan semua perasaan duka/emosimu dalam tulisan entah itu dalam bentuk puisi, novel atau cerpen. Sesudah menulis, saatnya sebarkan tulisanmu itu. 

Karena menulis itu untuk dibaca orang lain dan menulis itu menciptakan kekuatan kata-kata yang bisa menancap kuat dalam pikiran seseorang bahkan ke jantungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun