Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pencuri di Taksi WhiteHorse, Tanggung Jawab Grab dan Saya

30 Juni 2015   03:58 Diperbarui: 30 Juni 2015   04:07 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mendesak saya melapor ke polisi, ajaibnya malah Pihak taksi Whitehorse meminta saya berdamai dengan pengemudi disampaikan oleh bapak security. Uang akan dikembalikan. Tapi apakah itu cukup??? Perdamaian ini bahkan dibuat dengan sangat sangat halus. Mereka bahkan mengirimkan foto pengemudinya diborgol dan membuat bermacam macam pernyataan yang tak sesuai. Jadi, saran saya jangan pakai taxi Whitehorse. Untung kalau uang anda bisa kembali. Whitehorse tak layak dipercaya.

Pihak direktur operasional tidak menjawab SMS dan telepon yang dilakukan. Sulit dihubungi hingga saya terpaksa berada di kepolisian sampai jam 11 malam.

[caption caption="Mengikuti Proses? ditelepon saja susahnya setengah mati, dan SMS saya tidak dibalas." ]

[/caption]Sementara itu pengemudi pencuri itu saya lihat dengan mata kepala sendiri bisa duduk santai di luar ruang penyidik tanpa borgol dan senyum2 tanpa penyesalan. Itulah adalah bukti keseriusan taksi whitehorse yang saya lihat. Tulisan ini dibuat agar teman2 bisa berhati hati saat menggunakan jasa taxi White horse. Kalau pencuri saja ada, apakah tidak mungkin ada kriminal lainnya???

 

Saran saya gunakan saja taksi lainnya yang jelas akan membantu pengguna saat dalam kesulitan.

Mengingat selama ini Grab adalah penyedia layanan taksi yang bertanggung jawab, saya menyarankan pihak Grab

  1. Memutuskan kerja sama dengan Whitehorse Taxi
  2. Menyeleksi pengemudi yang diberi kesempatan menggunakan insentif aplikasi Grab.

Dalam perjalanan saya pulang ke Tangerang dari kantor kepolisian Kelapa Gading setelah dibohongi habis-habisan oleh Kepala POOL taksi Whitehorse bernama Handy William dan Direktur Operasional Taxi Whitehorse bernama Agus Yoto, saya menyampaikan pada pihak Grab untuk memikirkan, bahwa insentif Grab pada pengemudi sebesar rp. 9500,- setiap menjemput penumpang dengan aplikasi Grab ternyata tidak efektif.

Bandingkan dengan Blue Bixx yang tidak memberikan insentif apapun, atau seperti GOJEK yang setiap drivernya baru mendapat bonus setelah 10 penumpang, bahkan harus berbagi 20% dengan penyedia layanan, tetap banyak yang mau jadi pengemudi, mestinya Grab bisa seleksi lebih ketat. Bukan sekedar kerja sama dengan pool taxi yang tidak jelas, seperti TAKSI WHITEHORSE ini.

Pihak Grab menyebutkan bahwa ia akan mempertimbangkan hal ini. Saran saya untuk kawan-kawan pengguna layanan aplikasi Grab, jika kawan kawan mendapatkan taksi Whitehorse setelah memesan taksi, CANCEL. Jangan mengambil resiko.

[caption caption="Bawa-bawa agama pulak. Malingnya urusin yang benar Pak." ]

[/caption] 

Sejauh ini taksi lain yang bekerja sama dengan Grab yang menunjukkan perilaku baik lebih banyak, seperti taksi berwarna kuning menyala, atau berwarna putih asal bukan WHITEHORSE. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun