Mengenal Rumah Tila-tila, Lumbung Padi Masyarakat Adat Desa LelesengÂ
Tila-tila merupakan rumah tempat penampungan padi saat musim panen tiba. Tila-tila dibangun hanya pada saat musim panen. Hal unik dari rumah satu ini, atapnya bisa di geser-geser (maju mundur). Petani saat menjemur padi tidak seperti pada umumnya, tidak lagi membuka terpal atau tempat yang dipakai untuk menjemur padi, tapi cukup mendorong atapnya ke luar maka padi sudah dalam proses pengeringan.Â
Ruma tila-tila hanya dapat di temukan di ladang-ladang saat musim panen tiba, dan hampir semua masyarakat akan membangun ruma tila-tila (lumbung) untuk tempat penampungan hasil panen. Sama halnya masyarakat di desa Leleseng yang masih membangun tila-tila sebagai tempat penampungan. Fungsi tila-tila tidak hanya digunakan sebagai tempat penampungan, tapi juga sebagai tempat peristirahatan.Â
Umumnya, tila-tila di bangun dari kayu, bambu, dan beratap daun sagu. Masyarakat desa Leleseng masih mengandalkan alam sekitar untuk membangun tila-tila atau lumbung padi, karena mudah didapat. Seperti gambar di atas, merupakan contoh ruma tila-tila atau ruma kebun yang berfungsi sebagai tempat penampungan padi.Â
Tila-tila juga sangat nyaman dijadikan tempat beristirahat, karena tidak hanya nyaman, tapi juga sejuk saat berada di dalamnya. Petani-petani saat sudah kelelahan dalam berkerja dalam hal ini memanen padi, tempat utama yang mereka tuju adalah tila-tila. Hamparan padi yang luas dan ladang yang terbuka, membuat angin dengan leluasa menjelajahi ladang, sehingga petani-petani saat berada di dalam tila-tila akan dengan capat tertidur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI