Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rencana Tuhan Lebih Indah

1 April 2020   22:34 Diperbarui: 22 April 2020   15:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tiga hari ini Kang Gono tidak keluar rumah untuk menjajakan dagangannya. Anjuran pemerintah untuk tetap di rumah diikutinya dengan baik. Meskipun, dalam hatinya ada gejolak yang tak mungkin ia ceritakan pada istri tercintanya.

"Kang, beras sudah habis. Gula dan kopi juga habis. Apa Akang masih punya uang?" tanya Murni."Ada sedikit, tapi aku belum ambil di ATM. Kemarin lusa terlanjur beli dagangan ternyata gak boleh jualan dulu. Ada sedikit yang aku bawa, juga sudah buat beli bensin," jelas Kang Gono sambil menyerahkan lembar dua puluh ribuan.

Murni pun pergi ke warung membeli beras, kecap, tempe dan kerupuk. Rencananya uang dua puluh ribu itu dicukupkan untuk makan sehari ini, dengan menu masakan nasi lauk tempe goreng dan sambal kecap.

Setelah masakan matang dan disajikan, ia panggil Joko --putra tunggalnya-- untuk makan bersama. Meskipun keadaan keluarga Kang Gono dan Murni di bawah garis kecukupan, namun kerukunan dan kehangatan berusaha dihadirkan.

"Ibu masak apa hari ini?" tanya Joko.

Murni diam dan pura-pura tak mendengar pertanyaan Joko. Hingga ia selesai mengambilkan nasi dan lauk di piring dan disodorkannya pada Joko.

"Kok, tempe lagi, Bu? Joko kan pingin ayam goreng."

Seketika suasana hening, Kang Gono berhenti mengunyah makanan yang sudah ada di dalam mulut. Dia pandangi putra tunggalnya, lalu bergantian pada istrinya.

Murni yang sigap segera menyela, "Le, dimakan dulu ini yang ada. Nanti kalo Bapak sudah kerja lagi kita makan ayam goreng, ya."

Joko mengangguk lalu meneruskan makan. Kang Gono hanya menunduk sambil melanjutkan makan. Tak sepatah kata pun ke luar dari bibirnya.
***
"Aku mau jualan saja hari ini, uang yang kita punya hanya cukup untuk seminggu, selanjutnya entah uang dari mana lagi kalo nggak jualan," keluh Kang Gono.

"Tapi, Kang. Bukannya kata pemerintah lebih aman di rumah? Nanti kalo Akang terkena virus itu gimana, kalo Akang tertular penyakit itu gimana?" tanya Murni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun