Cute a little boy i found it. In Dieng, they called "Anak Gimbal or Anak Gembel". His name is Alfaro. He is 3 years old.
Tidak semua anak-anak yang di dataran tinggi dieng berambut gimbal atau gembel. Anak-anak berambut gimbal tersebut biasanya muncul pada usia 40 hari hingga 6 tahun. Entah bagaimana bisa tiba-tiba muncul, tetapi umumnya didahului dengan demam dan panas tinggi. Keesokan harinya muncullah rambut gimbal. Untuk menghilangkannya dibutuhkan ruwatan.
Di Dataran Tinggi Dieng, ada ruwatan yang digelar massal setiap tahun dan dibarengkan dengan gelaran Dieng Culture Festival (DCF). Legenda soal anak gembel berhubungan erat dengan mitos kyai Kolodote. Konon, di sekitar abad 17 ada tiga orang Kyai datang ke daerah ini (saat itu masih menjadi hutan yang lebat) yaitu Kyai Walik, Kyai Karim dan Kyai Kolodote. Dua kyai yang disebutkan awal membangun kota Wonosobo (Wono berarti hutan, dan sobo artinya mengunjungi), sementara Kyai Kolodote berdiam di Dieng.
Kini, sang Kyai memilih beberapa anak sebagai "titipan" sebelum melakukan kunjungan gaib kepada roh dua rekannya. Sebagian penduduk meyakini, bila rambut gimbal tampak pada anak perempuan merupakan ulah Nyai Larascinde.Satu-satunya cara mengembalikan rambut gimbal kembali normal harus melewati proses ruwatan. Sebelumnya, orang tua harus menuruti permintaan anak gimbal. Keinginan terunik yang pernah terjadi yakni permintaan 100 kepala ayam sebagai syarat mau diruwat.