Dari Malang ke Malaysia: Mahasiswa UM Buktiin Belajar Bisa Asik & Mendunia
by : Anugrah Qurrotul A'yun
Malang -- Universitas Negeri Malang (UM) tahun ini melangkah lebih jauh lewat program Student Service Learning (SSL) 2025. SSL kali ini hadir di Universiti Putra Malaysia (UPM), Selangor, pada 3--9 Agustus 2025. Dengan tema International STEAMunity Exchange, kegiatan ini menjadi wadah mahasiswa untuk belajar, berbagi, sekaligus mengabdi lintas negara.
Selama sepekan, mahasiswa UM berkolaborasi dengan mahasiswa UPM lewat berbagai kegiatan kreatif dan edukatif berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Mulai dari pendidikan, penguatan literasi digital, proyek lingkungan berkelanjutan, sampai pertukaran budaya jadi bagian dari agenda padat yang mereka jalani.
Tidak hanya soal akademik, SSL 2025 juga jadi ruang bertukar cerita dan pengalaman. Mahasiswa Indonesia dan Malaysia saling mengenalkan budaya, kebiasaan, hingga kearifan lokal masing-masing. Suasananya hangat, penuh keakraban, sekaligus memperluas wawasan tentang pentingnya toleransi dan kolaborasi lintas batas.
Yang menarik, program ini juga memberi dampak langsung bagi masyarakat sekitar. Mahasiswa akan turun ke lapangan, berinteraksi, serta menawarkan solusi kreatif atas berbagai tantangan yang ada, dari isu lingkungan hingga kebutuhan edukasi. Jadi, bukan sekadar belajar teori, tapi benar-benar praktik nyata yang dirasakan manfaatnya.
Salah satu peserta, Ahra , mahasiswa UM jurusan Pendidikan Tata Boga, mengaku mendapat banyak pengalaman berharga."Di sini saya belajar banyak hal. Pertama, tentang kedisiplinan dan ketepatan waktu, karena benar-benar diajarkan bahwa waktu itu sangat berharga. Lalu saya juga belajar arti kerja sama dan saling peduli, apalagi saat jauh dari rumah, kita harus saling melindungi dan tidak boleh egois. Yang paling berkesan, saya mendapat kesempatan tampil di panggung besar, bahkan disaksikan sastrawan negara. Saat membacakan puisi, saya merasa bukan hanya mewakili UM, tapi juga membawa nama bangsa".
Peserta lain, Iky, mahasiswa UM jurusan Teknologi pendidikan. "Pengalaman paling berharga selama satu minggu di Malaysia adalah belajar memahami komunikasi dengan teman dari negara, budaya, dan bahasa yang berbeda. Dari situ saya bisa saling berbagi dan memahami apa yang teman-teman Malaysia ceritakan. Itu menjadi pengalaman baru sekaligus berkesan karena saya bisa berjumpa langsung dan berinteraksi lintas budaya."