Mohon tunggu...
ANUGRAH FITRADI
ANUGRAH FITRADI Mohon Tunggu... Operator - Aman Fathin

Lulusan sarjana Peternakan Jabatan Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Linge

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tradisi Lebaran: Baju Baru dan Kue Lebaran

27 Juni 2016   09:58 Diperbarui: 27 Juni 2016   10:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto orang membeli baju lebaran (Sumber : www.selangorku.com)

Beli baju baru dan membuat kue lebaran, dua hal ini sudah jelas menjadi suatu kebiasaan dalam menyambut Hari Raya/lebaran, entah dari mana awal sejarahnya namun seluruh umat Islam khususnya di Indonesia seakan sudah menjadi kebudayaan atau tradisi. Kita lihat saat menjelang lebaran, hampir semua orang beramai-ramai mengunjungi toko-toko baju. Tidak jarang dari pihak toko-toko baju tersebut memberikan program diskon hingga 75% agar produk baju yang dijualnya dapat laku oleh konsumen. Juga bagi ibu-ibu banyak membeli bahan-bahan kue untuk membuat kue lebaran di rumahnya sebagai penganan bagi tamu yang akan berkunjung kerumah.

Berbicara tentang baju baru dan kue lebaran, saya hanya ingin memberikan pencerahan sedikit bahwa baju baru itu boleh-boleh saja dipersiapkan untuk menyambut Hari Raya. Berhias atau memakai baju baru pada hari lebaran tidak perlu bermegah-megah, yang penting bersih, rapi dan sopan. Meskipun memakai baju baru atau berhias ini disunahkan, hanya saja kita tidak boleh terjebak pada sifat boros dan berlebihan dalam berpakaian dan berdandan. 

Jangan terlalu mencolok dan menarik perhatian banyak orang, suka pamer (Sumber : ds/islampos/citraislam), sehingga tidak akan muncul sifat sombong, angkuh dan merasa paling hebat dari yang lainnya. Jadi hanya gara-gara baju baru yang telah kita beli dapat mengurangi pahala ibadah kita di bulan suci Ramadhan tersebut.

Sama halnya dengan membuat kue lebaran, padahal tujuan untuk membuat kue lebaran ini untuk mempersiapkan penganan apabila ada tamu-tamu yang akan datang berkunjung/ silaturahmi ke tempat kita. Namun harus kita ingat bahwa agar orang lain mau berkunjung ke rumah kita terlebih dahulu perbaiki hubungan / interaksi sosial kita dengan orang lain terutama dengan sanak famili dan tetangga. Apabila hubungan tersebut terjalin dengan baik, maka mereka akan bersedia hadir berkunjung ke tempat kita. [FT-LL]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun