Mohon tunggu...
Antony Bakhtiar
Antony Bakhtiar Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Have a nice story

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Prof Dr Apollo| Akuntansi untuk Inflasi

13 Mei 2020   20:44 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:01 4193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengukuran yang biasa digunakan selama ini dalam akuntansi adalah Metode Historical Cost. Metode Historical Cost ini menunjukan bahwa laporan keuangan bersifat historis,yaitu laporan keuangan atas kejadian yang telah lewat. Akuntansi juga disusun berdasarkan prinsip unit moneter, hal ini berarti Akunfansi hanya memberikan data kuantitatif dan moneter. Akuntansi hanya memberikan data yang sifatnya material. Sedangkan inflasi yang terjadi merupakan suatu kejadian yang akan datang,yang dipengaruhi oleh kejadian sebelumnya. Inflasi yang terjadi disuatu negara akan membawa dampak pada laporan keuangan yang disajikan karena informasi yang ada menjadi tidak relevan dan tidak sesuai dengan keadaan pasar yang sesungguhnya. Serta prinsip stable monetery unit yaitu kesatuan moneter dianggap stabil.

Permasalahan-permasalahan inilah, yang memicu banyaknya kritik terhadap kegunaan laporan keuangan sebagai pemberi informasi khususnya pada masa inflasi. Pada saat inflasi, informasi-informasi yang disajikan pada laporan keuangan hanya sia-sia saja karena informasi yang disajikan tidak sesuai dengan apa yang ada pada kenyataannya. Hal ini juga memicu munculnya akuntansi inflasi

Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi sama dengan metode penentuan laba. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan digunakan beberapa metode :

1.General Prince Level
Dalam metode General Price Level misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPL adalah sebagai berikut :
•Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan
•Dapat meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode
•Membantu pemakai laporan menilai arus kas dimasa yang akan datang secara lebih baik
•Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
 Kelemahan GPL adalah sebagai berikut :
•Inflasi itu terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa disamaratakan
•GPL tidak bermakna bagi perusahaan
•Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas
•Rasio itu adalah indikator mentah

Current Cost Accounting

Edgar Edward dan Philip Bell (1961) merupakan tokoh yang paling gencar mempromosikan konsep CCA ini. Menurut mereka yang dibutuhkan oleh manager adalah bagaimana mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada untuk memaksimalkan laba. Manager biasanya menghadapi masalah apakah ingin mempertahankan suatu aktiva atau utang atau menjual atau membayarnya dan bagaimana menggunakan atau mendanai kegiatan perusahaan. Untuk menjawab ini maka Edgar dan Bell mengusulkan perhitungan busines profit.
Busines Profit ini memiliki dua komponen :
•Current Operating Profit
•Realizable Cost Saving (Holding Gain)
Laba dari Current Operating adalah kelebihan nilai sekarang dari barang atau jasa yang dijual dengan harga pokoknya. Sedangkan realizable cost saving adalah kenaikan harga pokok dari suatu aktiva yang harganya naik (atau turun) karena perubahan harga,namun barangnya belum terealisasikan atau belum dijual, maka ini disebut saving yang nantinya akan di realisasi. Sebenarnya hal ini merupakan oppurtunity gain atau loss.


Beberapa bentuk Current Cost adalah sebagai berikut :
A.Replacement cost
    Nilai yang diukur saat ini (current cost) untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksi yang sama. Dalam praktik nilai ganti ini hanya diterapkan pada aktiva nonmoneter, seperti persediaan aktiva tetap. Aktiva tetap disajikan menurut nilai gantinya, nilai bersih setelah digambarkan nilai yang sudah dipakai.

B.Reproduction Cost

    Reproduction Cost adalah istilah lain yang hampir sama dengan Replacement Cost. Disini harga itu diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau diduplikasikan seperti barang yang dimiliki itu tanpa melihat perubahan tekhnologi yang mungkin mempengaruhi aktiva yang dibuat itu.

C.Net Realizable Value
Net Realizable Value merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Pada masa inflasi nilai dari net realizable value ini lebih besar dari replacement cost karena manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan laba marjin general price level. Penyusutan dalam metode ini dihitung berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan pada akhir periode.

D.Selling Price

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun