Mohon tunggu...
Anton Hadiyanto
Anton Hadiyanto Mohon Tunggu...

Pengalamannya melanglang buana telah meyakinkan dirinya bahwa pada kehidupan alam terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan, bagi mereka yang mau mempelajari serta memikirkannya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Green Lighting, Suatu Konsep Terpadu untuk Penghematan Energi pada Tata Iluminasi

14 November 2009   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:20 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemadamanbergilir, Pemanasan global dan kenaikan harga energi listrik merupakan isu utama yang ditekankan untuk segera menghemat energi. Pencahayaan mengkonsumsi rata-rata kurang lebih 19% dari pemakaian enegi listrik dunia pada umumnya. Suatu angka yang tidak berarti memang, namun demikian angka ini sangat berarti pada saat beban puncak, sehingga apabila penghematan energi berhasil dilaksanakan, maka pemadaman listrik bergilir hanya akan menjadi suatu sejarah buruk.

Selama ini penghematan energi pada pencahayaan banyak dikenal orang adalah panggantian lampu pijar dengan lampu fluoresen kompak (CFL) atau masyarakat umum lebih mengenal dengan sebutan lampu hemat energi (LHE). Suatu pengertian yang sebenarnya kurang tepat, karena penghematan energi listrik pada produk pencahayaan yang sebenarnya adalah peningkatan efikasi atau peningkatan rasio besar cahaya yang dikeluarkan dan daya yang dipergunakan (lumen/watt).

Sedangkan definisi Green Lighting sendiri adalah penghematan konsumsi daya listrik dan atau penggunaan zat berbahaya sehubungan dengan perubahan cuaca (climate change), melalui peningkatan efesiensi tata iluminasi yang sebenarnya adalah merupakan suatu konsep yang terpadu. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk penerapan Green Lighting:

Penggunaan jenis lampu yang tepat pada aplikasinya dengan berpatokan pada rasio efikasi. Sebagai contoh sebuah gedung Tinggi dengan titik lampu sebanyak 9.000 titik akan berhemat sekitar 250 KW, apabila menggunakan lampu T5 dibandingkan dengan menggunakan lampu konvensional TL. Sebuah pusat perbelanjaan akan menghemat 15-20 W per meter persegi apabila menggunakan lampu Ceramic Disharged Metalhalide (CDM) dibandingkan CFL.

Penggunaan armatur dengan teknologi optik terkini akan meningkatkan efesiensi Light Output Ratio (LOR). Pada dasarnya fungsi optik pada armatur lampu adalah untuk meningkatkan sekaligus memperbaiki distribusi cahaya dari sebuah armatur lampu. Optik terbaru dari armatur lampu perkantoran memungkinkan untuk pemasangan dengan jarak antar armatur 2.4 m, yang mana untuk tingkat iluminasi yang sama biasanya terpasang dengan jarak antar armatur 1.8 m. Hal ini tentu akan mengurangi titik lampu secara keseluruhan.

Ballast yang berbasis elektonik dengan Total Harmonic Distortion (THD) persentasi rendah, akan mengurangi daya-daya yang hilang dari suatu ballast standard. Selain itu Power Factorpun akan terkoreksi hingga paling tidak 95%.

Selain itu pemanfaatan Lighting control juga bisa menjadi suatu pertimbangan untuk menghemat daya listrik. Aplikasi sederhana dari lighting control adalah movement dan sekaligus juga present detector, yang mana apabila dalam kurun waktu sekian menit tidak ada pergerakan dalam suatu ruangan, maka lampu akan mati secara otomatis. Alpikasi lain dari lighting control adalah sensor cahaya yang terpasang di dekat jendela. Sensor ini akan mengatur iluminasi dalam suatu ruangan sesuai dengan standard yang diinginkan. Apabila cahaya luar cukup terang, maka sensor akan mengirimkan sinyal sehingga lampu akan meredup dengan sendirinya. Begitu pula sebaliknya, namun tingkat iluminasi dalam ruangan tersebut tetap terjaga.

Lampu dengan teknologi ramah lingkungan berbasis pada Solid State Lighting atau LED juga merupakan suatu solusi yang menjanjikan. Sumber cahaya jenis yang selain mempunyai efikasi tinggi, juga aman dari kandungan gas berbahaya. Teknologi LED ini adalah sumber cahaya masa depan. Saat ini LED sudang banyak dimanfaatkan untuk aplikasi Task lighting dan juga dynamic lighting dimana warna cahaya dapat berubah-ubah sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh controller. Bahkan LED ini dapat memproyeksikan suatu gambar yang bergerak. Untuk aplikasi General lighting masih memerlukan waktu, walaupun sudah ada beberapa produk yang dapat menggantikan fungsi lampu pijar dan bahkan CFL.

Selain perencanaan dalam pemilihan jenis armatur dan lampu yang tepat, hal yang juga penting pada aplikasi Green Lighting adalah peranan, pengetahuan serta keberanian dari seorang perancang tata iluminasi untuk menerapkan serta memadukan konsep-konsep baru tata iluminasi. Sebuah proyek yang tata iluminasinya terencana baik dan benar tidak hanya akan menambah keindahan, namun juga sekaligus mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam penghematan energi. Dari aspek ergonomic, iluminasi yang baik pada sebuah gedung perkantoran akan meningkatkan mood para karyawan, sehingga etos kerjapun akan meningkat. Dari aspek komersial, iluminasi yang baik pada toko retail akan membuat merchant-merchant menjadi lebih menarik sehingga akan mempengaruhi mood para calon pembeli untuk membeli.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun