Mohon tunggu...
Anton Sujarwo
Anton Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku, Freelancer, Content Writer, Pengajar Kelas Literasi

Saya suka mendaki gunung disamping menulis. Saya juga mengajar untuk Kelas Menulis Online dan menjadi teman belajar bagi siswa-siswa di sebuah Madrasah Aliyah. Tulisan saya tentang dunia penulisan dapat dilihat di: www.penulisgunung.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Persaudaraan Para Pendaki Gunung

22 Maret 2019   04:01 Diperbarui: 22 Maret 2019   04:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tiga hari yang lalu secara resmi upaya pendakian musim dingin di K2 dihentikan. Badai berkepanjangan, angin berkecepatan jet, potensi longsoran yang sangat signifikan membuat Alex Txikon menarik semua anggota timnya dari dinding K2 setelah mereka berhasil mencapai Camp 2.

"Mempertimbangkan segala bahaya dan risiko yang mungkin akan terjadi, maka saya memutuskan untuk mengakhiri ekspedisi. Bagaimanapun nyawa dan kehidupan adalah prioritas, sementara gunung ini (K2) akan tetap ada disana" ujar Txikon saat menyampaikan pengunduran dirinya.

Melihat kenyataan ini, bagaimana tim-tim hebat dengan para pendaki ulung dibuat bertekuk lutut pada musim dingin di K2. Maka kemudian timbul sebuah ungkapan dan pemikiran yang mengatakan bahwa memang nampaknya K2 tidak mungkin dapat didaki pada musim dingin. 

Ini kian mempertegas bahwa raja gunung delapan ribu meter di dunia sebenarnya bukanlah Everest, tapi K2. Status musim dingin K2 yang masih tak terkalahkan sampai sekarang mungkin saja akan menjadi status abadi yang tak bisa diubah lagi. Dan itu tentu saja, membuatnya merajai para raksasa delapan ribu meter.

Selain tentang K2 yang tak terkalahkan, hal menarik tahun ini adalah tragedi di Nanga Parbat yang merenggut nyawa Tom Ballard dan Daniele Nardi. Selain memunculkan banyak sekali spekulasi sekaligus kesedihan mendalam atas kematian mereka, kematian Ballard dan Daniele juga menerbitkan sebuah kabar baik lain tentang masih eksisnya brotherhood of the mountaineer (persaudaraan para pendaki gunung) yang memang sebelumnya telah disangka punah dari muka bumi ini karena alasan komersialisasi dan modernitas yang melaju terlalu kencang diatas gunung.

Meskipun upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Alex Txikon, Ali Sadpara, Rahmatullah Baiq dan yang lainnya di Nanga Parbat berbuah kegagalan, namun tindakan mereka telah menunjukkan bahwa sifat saling tolong menolong, sifat saling membantu tetap bertahan dalam kalangan pendaki gunung terbaik dunia.

Memang ada sebuah moment-moment yang secara spesial menarik dimana para pendaki gunung papan atas dunia memberi 'teladan' secara signifikan tentang jiwa persaudaraan yang demikian besar. 

Masih jelas teringat dalam ingatan banyak orang bagaimana Anatoli menyelamatakan Sandy Hill Pitman, Charlotte Fox dan Tim Madsen dari pusaran badai di South Col Everest ditahun 1996. 

Kemudian adalagi penyelamatan yang dilakukan Ueli Steck atas pendaki Spanyol (Inaki Ochoa) di dinding selatan Gunung Annapurna, meskipun pada akhirnya Ochoa tetap tewas dalam tragedi ini. Lalu penyelamatan Elisabeth Revol oleh Denis Urubko dan Adam Bielecki dari Nanga Parbat tahun lalu. 

Dan yang baru saja terjadi beberapa hari belakangan, upaya besar tim Alex Txikon untuk menyelamatkan Daniele Nardi dan Tom Ballard di Nanga Parbat.

Sudah menjadi sebuah mazhab sendiri dalam dunia pendakian gunung bahwa menjadi yang pertama adalah ego yang paling tinggi. Dan ternyata ada cukup banyak para pendaki gunung yang siap melepas keegoan itu saat dihadapi pilihan untuk menolong pendaki lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun