Mohon tunggu...
Anton timothy
Anton timothy Mohon Tunggu... Human Resources - Pengemudi Motor Kranji - Sudirman

Tanya bossku @Mariabernadeth Cerita cinta mabos - malop yang tidak seindah drama korea. Anime. J-Dorama. K-Drama. Sosiologi praktis. Email: antontimothy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bebas Pegal, Bebas Selfie

9 Januari 2018   20:20 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:28 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih saya ingat betul pada tanggal 6 - 11 Desember lalu Yogyakarta menjadi tempat yang begitu melelahkan sekaligus menyenangkan. Kurang lebih 5 hari di kota pelajar itu, saya memiliki 2 agenda besar yaitu kerja sekaligus jalan - jalan dari kantor. Sebagai seorang gamers saya lebih suka menghabiskan waktu di depan komputer bermain permainan online, tetapi kali ini saya harus sedikit lebih banyak bergerak. Singkat cerita dari hari Rabu sampai dengan Sabtu, saya harus menjadi panitia dari acara kantor saya, namun setelah itulah kegiatan yang menyenangkan untuk saya yaitu gathering kantor.

Sabtu sore itu, serangkaian acara sudah selesai. Seluruh rangkaian acara kantor selesai dan kami pun harus pindah dari Hotel Grand Mercure dan Hotel Melia Purwosari menuju Hotel Harper yang terletak di dekat Malioboro. Saya pun sekamar dengan 2 teman saya yaitu Purwo dan Aryo. Buat saya, kesempatan travelling dan menikmati Malioboro di sore hari adalah sesuatu yang langka, tetapi ketika saya mengajak 2 teman saya itu mereka tidak mau.

"Badan gue sakit semua Nton." keluh Purwo, menolak ajakan saya.

"Pegel - pegel gitu Wo? Gue bawa Geliga Krim nih." jawab saya memberikan solusi dan membuka tas saya.

"Pedes kagak Nton?" tanyanya sedikit menghindar dari rasa panas karena Geliga Krim.

"Nggak lah Wo, Geliga Krim anget aja biar ototnya ga sakit sakit." jawab saya meyakinkan dia. Saya harap kondisinya besok sudah segar kembali karena tujuan wisata besok cukup menguras tenaga yaitu Wisata Merapi, Goa Pindul dan Sungai Oya. Akhirnya saya membatalkan niat saya untuk berkeliling Malioboro.

Minggu Subuh, tepatnya pukul 03.00 itu kami berangkat dan Purwo sudah tampak segar bugar seperti biasa. Tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah Gunung Merapi. Setibanya di tempat itu, kami sudah disambut dengan sekumpulan jeep gunung. Ini pasti bakal seru sekali. Pukul 05.30, secara bersama seluruh jeep itu dinyala dan kami pun berangkat. Beruntung sekali saya mendapatkan supir jeep yang sedikit agak ekstrim. Kami selalu diajak untuk melalui jalur yang sulit sehingga adrenaline pun meningkat. Hanya saja beberapa bagian saya harus terbentuk beberapa kali dengan tiang -- tiang besi dari kendaraan tersebut. Sungguh pengalaman yang seru. Di mulai dengan melihat sunrise di perbukitan merapi, mengetahui peristiwa meletusnya gunung merapi beberapa tahun lalu di museum dan diakhiri dengan menyeberangi sungai telaga warna.

Sumber: dokumen pribadi penulis.
Sumber: dokumen pribadi penulis.
Menurut saya, menaiki jeep dan menyebrangi sungai ingin adalah bagian terseru dalam perjalanan kali ini. Sungai ini sebenarnya hanya seperti kali yang dangkal dengan tumpukkan batuan di sekitarnya. Setelah menunggu antrean, giliran mobil jeep kami menyebrangi sungai tersebut. Sang supir sepertinya sudah mengambil ancang - ancang, suara mesin mobil menderu seperti akan melesat dengan sangat cepat. "ngungggggg" tiba - tiba saja jeep itu meloncat dengan cepatnya lalu melaju sangat cepat ke arah sungai...'Wuzzzzzzz' kurang lebih bunyi itulah yang terdengar ketika ban mobil jeep kami mendarat di permukaan air sungai.

Saya pun seketika terkesima dengan pelangi yang muncul sejenak sehabis cipratan air dari ban dan dari sungai terbang dan membiaskan cahaya matahari. Keren dalam hatiku tetapi sirna, sekecap mobil tersebut langsung mengguncang diriku sampai tidak sadar aku berteriak dikarenakan adrenaline yang tinggi. "Wuzz" dan "aaa" suara - suara itu terus bersambut dikarenakan aksi dari pengemudi jeep kami. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Selanjutnya kami pergi ke Goa Pindul dan Sungai Oya. Goa Pindul menjadi salah satu tempat wisata air yang juga ramai dibicarakan di daerah Yogyakarta, awalnya saya pikir akan sedikit membosankan tetapi ternyata saya salah. Menyenangkan sekali mengarungi goa dengan menaiki sebuah ban dan masuk melihat Goa Pindul. Berdasarkan penjelasan dari pemandu, Goa ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian terang, bagian remang - remang dan bagian gelap. Jujur saya paling terkesan dengan pemandangan di bagian gelap. Saat tiba di bagian gelap saya melihat banyak kampret (sebutan pemandu untuk kelelawar yang bergelantungan di langit - langit goa). Sayang tidak bisa membawa telepon gengam untuk mengabadikan moment tersebut.

Sumber: dokumen pribadi penulis.
Sumber: dokumen pribadi penulis.
Selesai dari Goa Pindul, semilir angin dan busana yang basah membuat bulu kudu saya berdiri kedinginan. Dalam kondisi seperti itu, saya dan rombongan harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil pick up menuju Sungai Oya.  Sepanjang perjalanan, rombongan saya selalu menyayangkan kondisi yang terjadi. Gathering ini diadakan tidak lama setelah banjir yang menimpa wilayah Yogya sehingga pemandangan yang tersajikan tidak dalam kondisi prima. Sungai Oya pun terkena dampak dari bencana alam tersebut. Walaupun begitu kami tetap dapat menikmati Sungai Oya, walaupun saya sedikit tidak beruntung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun