Mohon tunggu...
Anton DH Nugrahanto
Anton DH Nugrahanto Mohon Tunggu... Administrasi - "Untung Ada Saya"

Sukarnois

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rudy Badil dan Kenangan Kita pada Warkop

12 Juli 2019   11:24 Diperbarui: 12 Juli 2019   13:30 6487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indro, anak muda parlente dalam warkop (sumber gambar : yukepoo.com)

Nanu Mulyono, Mampu Membawakan Logat Batak Sebagai Logat Keren di Indonesia | Sumber Gambar : SS Cuplikan Film Mana Tahaaan dari Bola Dunia Film
Nanu Mulyono, Mampu Membawakan Logat Batak Sebagai Logat Keren di Indonesia | Sumber Gambar : SS Cuplikan Film Mana Tahaaan dari Bola Dunia Film
Nanu Mulyono:
Nanu Mulyono bukan saja dikenal generasi lawas penggemar Warkop, anak-anak muda zaman sekarang juga tahu siapa Nanu. Film Warkop "Mana Tahaaan" bayangan anak-anak sekarang Nanu berbarengan dengan lirikan genit Elvi Sukaesih di film itu banyak dilihat di Youtube, Facebook atau Instagram.

Di tangan Nanu, logat Batak menjadi sedemikian lucunya. Banyak yang mengira Nanu ini orang Batak Asli. Tapi ternyata ia orang Madiun yang besar di Jalan Setiabudi Barat Jakarta Selatan. 

banyak yang gak tau pula, bahwa Nanu-lah yang pertama kali mempopulerkan lagu "Makan daging anjing dengan sayur Kol" sebagai sebuah nyanyian lelucon di masa Ospek. Yang paling diinget dari Nanu ini adalah kegemaran suka ngintipin Halimah (diperankan Elvi Sukaesih) mandi.

Nanu juga yang meledakkan humor nama marga-marga batak seperti "Banyak Pohan di pinggir jalan, ada tobing-tobing, udaranya siregar sekali..." gayanya yang slengek'an disenangi banyak orang. Ia adalah anggota Warkop yang paling flamboyan, sangat menikmati ditonton masyarakat. 

Saat paling menyedihkan adalah ketika Dunia Dalam Berita TVRI mengabarkan Nanu wafat karena sakit sekitaran bulan Maret 1983. Dan ini mungkin jadi kenangan kolektif generasi yang tumbuh di tahun 70-an dan 80-an.

Dono bisa dikatakan personifikasi dari Warkop itu sendiri (Sumber Gambar : Liputan 6)
Dono bisa dikatakan personifikasi dari Warkop itu sendiri (Sumber Gambar : Liputan 6)
Dono
Dono yang asli Klaten ini bisa dikatakan ikon dari Warkop itu sendiri. Ia datang ke Warkop justru belakangan daripada Rudy Badil, Nanu Mulyono, dan Kasino. Namun di masa selanjutnya Warkop seperti mewujud dalam diri Dono.


Bahkan masyarakat kerap menyebut film-film Warkop sebagai "Film Dono". Arti penting Dono dalam Warkop menciptakan bahwa Nusantara ini kaya sekali dengan kelucuan-kelucuan, Dono belajar banyak ahli antropologi UI James Danandjaja soal kelucuan yang tumbuh ditengah rakyat.

"Cuman Numpang Lewat" adalah kisah yang paling diingat dan cuplikan yang kerap dishare para netizen, saat mau lewat rel kereta api, nanya sama Mang Diman yang berperan sebagai petugas KA, nanya kereta api dari Surabaya, dari Semarang sampai dari Merak, ternyata Dono dan kerabatnya cuma mau numpang lewat. 

Banyak quote-quote Dono yang diingat masyarakat seperti "Biarin aja yang penting belinya di toko bukan di warung" saat dibully Indro sama Kasino soal mobil bututnya di film Gengsi Dong.

Dono selalu menjadi korban akal-akalan Kasino. Dari semua film-film Warkop, Dono sepertinya selalu jadi korban akal-akalan Kasino, dari seluruh cerita derita Dono dikerjain Kasino, yang paling parah saat Dono diumpankan ke banci bernama Rita di film "Gengsi Dong".

Namun di banyak film juga Dono adalah paling beruntung karena selalu dapet pelukan cewek cakep. Dono bukan saja sekadar pelawak, dia adalah aktivis gerakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun